Shia Tang tahu jika itu bukan mimpi, karena itu memang kenyataan, "Senior, Ice itu ingin melenyapkan anakku. Aku tidak bisa menahannya! Bahkan, meskipun aku berjuang. Untungnya kamu datang." katanya dengan resah.
Shia Tang masih ingat, ketika dokter memintanya mempersiapkan diri untuk menggugurkan kandungan, ia mulai sedikit sadar. Pada saat itu, ia hanya memiliki satu kepercayaan, yaitu ia tidak akan membiarkan si Ice itu menyakiti anaknya dengan cara apa pun.
Shia Tang mengira, kalau 'Dia' tidak akan pernah keluar lagi, namun ia tidak menyangka kalau 'Dia' masih ada, bahkan 'Dia' akan melenyapkan anaknya. Padahal, ia telah bekerja keras untuk memenuhi keinginan 'Dia', tapi entah kenapa 'Dia' masih saja tidak menghilang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com