webnovel

Donatur yang Tidak Diketahui Namanya

Editor: Wave Literature

Setelah kepala Sheryl Xia tidak terasa sakit lagi, mereka berdua mulai melanjutkan membuka kembali setiap halaman file itu. Kali ini, Shia Tang tidak menemukan nama 'Bintang' di setiap halaman file tersebut.

Mungkin saja si bintang kecilnya Billy Li adalah Sheryl Xia, dalam hati Shia Tang menebak setiap kepingan petunjuk yang datang.

Namun, setelah mereka berdua sudah membolak-balik semua file dua puluh tahun yang lalu itu, namun tetap saja tanpa hasil. Tetapi, mereka menemukan tiga nama dengan karakter 'Bintang' di dalamnya, sayangnya mereka semua adalah laki-laki.

"Mungkin bukan..." Sheryl Xia terlihat kecewa dan bernafas dengan lega.

"Kalau begitu... ini semua membuktikan bahwa kamu yang berumur 8 tahun sebelumnya bukanlah anak yatim, kamu harusnya bahagia, Sheryl." Shia Tang menghibur Sheryl Xia dengan tersenyum.

"Shia, anak dengan kondisi yang seperti apa agar bisa dijual?" Sheryl Xia bertanya dengan tersenyum pahit kemudian melanjutkan, "Hanya anak-anak yang diculik dan anak-anak yang tidak diinginkan oleh orang tuanya saja kan? Aku benar kan?" Sheryl Xia bertanya, kemudian menjawab pertanyaannya sendiri.

"Jika memang kejadian yang menimpamu seperti yang kamu katakan, maka kamu pasti yang ada di posisi anak-anak yang diculik itu!" Shia Tang mengambil tangan Sheryl Xia dan tersenyum. Memberikan dukungan dan rasa percaya diri kepadanya. "Sheryl, keluargamu pasti selalu mencarimu sepanjang waktu, percayalah."

"Aku juga berharap seperti itu, Shia." Sheryl Xia tersenyum dan menarik Shia Tang untuk mengajaknya beranjak dari tempat itu, "Ayo kita pergi, jangan tunda tujuanmu datang kesini hanya karena aku."

"Tujuan apa yang ingin aku capai disini? Aku datang hanya untuk berkunjung saja kok." Shia Tang membantah pernyataan Sheryl Xia. Lalu, mereka berdua berjalan bersama untuk keluar dari kantor kepala panti.

Kepala panti sudah menunggu di luar pintu. Melihat Shia Tang dan Sheryl Xia keluar, ia menyambut mereka dengan senyum. "Saya akan membawa kalian berkeliling di sekitar panti asuhan. Terima kasih, karena telah meluangkan waktu dari jadwal sibuk kalian untuk mengunjungi anak-anak disini."

"Kepala panti sangat baik sekali. Terima kasih, karena keberadaan anda disini, anak-anak ini bisa menjalani kehidupan yang bahagia." Shia Tang datang ke panti asuhan ini tidak sedang mewakili siapapun, ia datang kemari atas keinginannya sendiri.

Mereka berdua dipandu oleh kepala panti, berjalan mengelilingi area panti asuhan sambil melihat pemandangan sekitar dan mendengarkan kepala panti bercerita tentang panti asuhan ini.

Bangunan panti asuhan yang lama telah direnovasi sejak berganti nama sepuluh tahun yang lalu. Setiap bulan, ada seorang donatur yang tidak diketahui namanya, mengirimkan sejumlah uang yang sangat besar ke rekening kesejahteraan umum panti asuhan ini. Apapun yang dibutuhkan panti asuhan, semuanya bisa disampaikan melalui asistennya. Pria yang tidak diketahui namanya itu, tidak ada seorangpun yang pernah melihat wajah aslinya.

"Di belakang bukit, ada taman bunga yang dipenuhi dengan bintang dan tidak boleh diinjak-injak. Taman itu juga dikelola oleh para profesional. Apabila ada bunga yang layu, akan ditanam lagi dengan bunga yang baru. Selama sepuluh tahun belakangan ini, setiap hari rasanya seperti musim semi. Aroma bunga yang biasanya hanya ada ketika musim semi, telah menjadi pemandangan paling indah di panti asuhan ini setiap harinya."

Kemudian, kepala panti melanjutkan penjelasannya, "Sebenarnya, ada banyak toko yang ingin memborong bunga disana, tapi bunga-bunga itu tidak boleh dijual belikan. Namun, ketika musim bunga tiba, anak-anak di panti ini boleh mengambil bunga-bunga itu dengan sesuka hati. Kami semua disini, hampir tidak ada yang bisa membersihkan bunga-bunga kering yang berguguran disana karena terlalu banyak. Jadi, kebanyakan bunga-bunga itu jadi terbuang sia-sia." Setelah menjelaskan, kemudian kepala panti membawa mereka berdua menuju taman bunga di belakang bukit itu.

Setelah sampai ke taman yang dimaksud, sejauh mata memandang ke depan, orang yang berada disana bisa melihat langit luas yang dipenuhi dengan bintang-bintang cemerlang. Begitu indah dan menakjubkan.

Terlihat bunga-bunga yang harumnya begitu semerbak. Lalu, ada kupu-kupu yang berwarna-warni terbang bebas di antara bunga-bunga itu, seolah-olah taman bunga ini adalah sarang mereka. Namun, melihat lautan bunga yang begitu indah ini, membuat hati Shia Tang terasa campur aduk dibuatnya.

Apakah ini semua Billy Li yang membuatnya? batin Shia Tang bertanya-tanya dengan apa yang ia lihat sekarang.

Kepala panti asuhan dan anak-anak sangat berterima kasih kepada donatur yang tidak diketahui namanya itu. Mereka tidak tahu mengapa orang tersebut melakukannya, tetapi beredar kabar, bahwa semua ini hanya untuk menjaga ingatan si donatur tentang bintang kecilnya.

Sebenarnya harus memiliki seberapa banyak keberanian untuk selalu mengingat 'Bintang' itu? Lalu, berapa banyak lagi cinta yang dibutuhkan untuk orang yang sudah benar- benar tergila-gila seperti itu? Shia Tang sibuk dalam pikirannya sendiri.

Kepala Sheryl Xia menjadi semakin menyakitkan. Dia meraih tangan Shia Tang. "Shia, kita pulang ya?" ajaknya kepada Shia Tang.

"Baiklah." Shia Tang memperhatikan dengan seksama lautan bunga itu, lalu berbalik untuk membawa Sheryl Xia pergi.

Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada kepala panti dan anak-anak disana, mereka berdua masuk ke dalam mobil. Shia Tang khawatir dengan keadaan Sheryl Xia yang memucat, "Kamu pasti tidak bisa mengemudi dengan benar Sheryl, bagaimana jika aku memanggil sopir kemari?" tanya Shia Tang menawarkan bantuan...