webnovel

Aku Ingin Kebebasan yang Sesungguhnya

Editor: Wave Literature

Billy Li lalu merangkul Shia Tang, lalu membimbing wanita itu menuju ruang makan, dan menyuruh pelayan di sebelah mereka untuk menutup piano itu. Sarapan terjadi dengan tenang seperti biasanya, kemudian terdengar suara Billy Li memecah ketenangan itu.

"Aku akan mewujudkan satu permintaanmu, kecuali perceraian," katanya memulai pembicaraan.

Shia Tang yang sedang makan, mengerutkan kening pada Billy Li tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Jika kamu pikir ini untuk mengganti kerugian, kalau begitu kamu salah. Aku tidak bisa menebus apa yang sudah terjadi pada malam itu. Dan juga melakukan apapun untuk menebus perlakuanku padamu. Karena semua itu kan, awalnya adalah kesalahanmu. Meskipun saat aku mengatakan ini semua seperti permintaan, tapi sebenarnya semua ini adalah permintaan untuk hadiah ulang tahunmu." kata Billy Li, seperti menembus apa yang sedang dipikirkan oleh Shia Tang, dan langsung menjelaskannya.

"Tebusan apapun tidak akan bisa menghapus ingatan ku tentang mimpi buruk itu!" kata Shia Tang singkat. Setelah selesai bicara, ia langsung menundukkan kepala dan melanjutkan kembali sarapannya.

"…" Billy Li hanya diam saja, tidak menanggapi jawaban Shia Tang, dan keadaan menjadi kembali sunyi.

Setelah itu, Shia Tang yang terlihat sudah menghabiskan buburnya, kemudian mengusap tangannya, lalu mengangkat kepala dan berkata, "Aku ingin kebebasan yang sesungguhnya!"

Shia Tang tahu, jika ia berlagak kuat seperti ini sama halnya memberikan pertunjukan monyet di depan Billy Li. Kalau begitu ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Apa selama ini kamu tidak bebas?" tanya Billy Li, terkejut dengan pemikiran Shia Tang yang tak terduga. Permintaannya ternyata seperti ini, ia mengira Shia Tang akan menyuruhnya untuk menyerah agar tidak lagi membalaskan dendam pada keluarga Tang atau sejenisnya.

"Apa yang aku inginkan bukanlah kebebasan yang sementara!" kata Shia Tang yang tahu jika dirinya saat ini sedang bernegosiasi dengan Billy Li, kakinya terlihat sedang gemetaran di bawah meja itu.

"Aku juga tidak bilang jika permintaanmu hanya berlaku sementara, kecuali jika kamu dalam bahaya." jawab Billy Li sambil menyunggingkan senyum tipis, matanya yang saat ini sedang memandang ke bawah, membuat orang tak mudah untuk memahaminya.

Sebenarnya Shia Tang bisa menjadi pemeran utama yang cerdas, selama ia mau berlatih dengan baik, tidak akan seperti sekarang yang saat ini sedang bernegosiasi dengan Billy Li. Ia juga menatap Billy Li, mengajaknya berargumen, bahkan tindakan Shia Tang kali ini seperti tidak masuk akal.

Memikirkan kejadian kali ini, membuat Billy Li tiba-tiba merasa bahwa darah di seluruh tubuhnya mendidih. Shia Tang hanya bisa tertegun memikirkan ucapan Billy Li. Apakah Billy Li khawatir tentang bahaya yang akan menimpaku? Ah... aku pasti berpikir terlalu jauh, Billy Li pasti hanya khawatir jika aku mati, ia akan kehilangan alat yang setimpal untuk membalaskan dendam si bintang kecilnya itu! Batin Shia Tang kemudian.

"Terima kasih! Aku harap kamu melakukan apa yang kamu katakan," kata Shia Tang kemudian. Tidak biasanya ia berterima kasih kepada Billy Li, lalu ia berdiri dan bergegas meninggalkan meja makan menuju lantai atas. Ia sudah pernah melalui hidup dan mati, melalui ketakutan yang ekstrem, dan sepertinya ia semakin lama semakin tidak kenal takut dengan apapun.

Billy Li juga selesai memakan sarapannya, lalu ia menatap sosok Shia Tang yang naik ke lantai atas. Shia Tang semakin lama semakin tidak mempedulikan aku! Memangnya siapa yang memberinya hak? Tentu saja aku! Ini benar-benar bertentangan dengan niat awalku. Aku tidak pernah mengharapkan hasil yang seperti ini! Lupakan saja, anggap saja ini sebagai satu-satunya kebaikan yang bisa diberikan untuk keluarga Tang! Katanya dalam hati.

Billy Li benar-benar melakukan apa yang ia katakan sendiri, benar-benar memberi Shia Tang kebebasan. Selain menjalankan pernikahan, Shia Tang juga boleh pergi kemanapun yang ia inginkan, dan juga melakukan apapun yang ingin ia lakukan. Billy Li juga tidak mengirim orang untuk mengawasinya, lalu Billy Li juga tidak mengganggunya.

Jadi, itu yang membuat Shia Tang dan Sheryl Xia bisa pergi bersama-sama dan mulai membangun sebuah toko persahabatan. Toko itu akhirnya bisa dibuka dengan penuh semangat setelah tiga bulan mempersiapkannya. Toko itu berada di daerah yang ramai, dengan mengusung tema seperti kafe dan dua orang sahabat tersebut yang mengelola semuanya. Mungkin karena masih baru dan suasananya terlihat segar, jadi setiap hari banyak tamu yang datang.

Shia Tang tidak tahu apa-apa tentang bisnis, Sheryl Xia yang sibuk menyiapkan semuanya, mulai dari toko hingga pembukaan toko secara resmi. Ia hanya bertanggung jawab di bagian keuangan saja. Tentu saja, dalam proses ini Sheryl Xia sangat banyak membantu. Jika tidak, semua ini mungkin tidak akan berjalan dengan lancar.

Untungnya, mempunyai sahabat seperti Sheryl Xia yang tidak mudah menyerah, dan meskipun Shia Tang mempunyai yang canggung. Tapi, Sheryl Xia tetao membiarkannya untuk duduk di kasir kafe setiap hari dan menjadi penanggung jawab. Karena jika ia ingin belajar tentang bisnis, pasti dengan cepat akan di usir oleh Sheryl Xia, lalu ia berkata jika kedua tangan Shia Tang hanya pantas digunakan untuk bermain piano.

Tampaknya semua orang berpikir bahwa Shia Tang hanya cocok untuk bermain piano...