Ekspresi wajah Mu Tiantian berubah seketika dan ia segera menggendong Husky seperti seorang ibu yang melindungi anaknya sembari menatap bibi dengan waspada.
Anjing itu sangat patuh dan tampak lemas. Saat Mu Tiantian membawanya ke asrama kemarin, sepertinya anjing itu menderita penyakit serius, tetapi aku sama sekali tidak melihat Mu Tiantian membawanya ke rumah sakit hewan.
Wajah bibi terlihat sangat suram dan ia berkata dengan suara dingin, "Tidak boleh ada anjing di asrama. Dari kelas berapa kamu? Siapa namamu?"
Mu Tiantian menatap bibi dengan tatapan kosong. Pandangan matanya nampak seram dan ia tidak mengatakan apa-apa.
Saat ini aku melihat situasi yang tidak baik. Jika bibi menghukum Mu Tiantian dan bersikeras membawa anjing itu pergi dan mengirimkannya ke penangkaran, maka mereka pasti akan berselisih.
Sepertinya itu semacam sihir. Dua orang yang tidak senang dengan Mu Tiantian sebelumnya berakhir tragis.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com