"Bagaimana dengan papa kamu?"
Zanna kembali lesu mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Kenan. Mengingat apa yang dilakukan pria tua itu yang dari pagi terus menghubunginya tapi dia biarkan dan sama sekali tidak dia jawab.
"Biasa saja, memangnya ada apa?"
"Kamu menjawab panggilan dari dia?" Zanna menggeleng, dia menggigit bibirnya sedikit untuk meredam gejolak yang ada di dalam hatinya.
"Aku tidak menjawab panggilan darinya karena aku tau dia pasti sedang protes dengan apa yang sedang terjadi dengannya. Pasti dia akan menyalahkan aku karena sudah membuat kamu menghentikan asupan dana yang mengalir ke kantongnya." Kenan memiringkan tubuhnya dan memeluk tubuh Zanna.
"Dia datang ke perusahaan tadi pagi satu jam setelah Beny memberitahu dia tentang penghentian sokongan keuangan keluarga kamu. Dia marah-marah di lobby karena Beny sudah meminta satpam untuk mencegahnya masuk ke dalam."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com