webnovel

Hati

Hari yang cerah. Semua dimulai dengan perasaan bahagia , tapi tidak dengan seorang gadis dari SMA Basically Warrior yang bernama Hwang Naija Akirani. Naija , panggilan akrabnya , selalu saja lesu. Entah apa yang membuatnya lesu sehari-hari , sampai teman-teman sekelasnya berpikir bahwa Naija adalah orang aneh. Jadi tak jarang pula Naija di ganggu oleh teman-teman sekelasnya. Walaupun begitu , Naija seakan-akan tidak peduli dengan sekitarnya , tapi tidak dengan kondisi hatinya.

"Hey lihat itu! Naija si Aneh!" teriak teman laki-laki nya. "Lebih baik jangan dekat-dekat atau sekelompok dengannya. Dia selalu diam. Nanti menyesal kalian ," ungkap teman perempuannya. Ya , setiap hari , setiap saat , setiap waktu , Naija selalu mendapatkan cercaan seperti itu dari teman-temannya , sehingga sempat mendapat simpati dari kelas-kelas sebelah. Tapi karena sikap Naija terlanjur kaku , maka , teman-teman dari kelas sebelah pun ikut tidak menyukai dan mengganggu Naija. Semakin lama , Naija semakin tidak bisa menahan perasaannya terhadap sikap teman-temannya. Hatinya semakin rapuh.

"Hey lihat! Naija si Aneh datang ke sekolah!!" teriak Noah. "Diharapkan seluruh teman-teman , jangan dekat-dekat dengannya!!! Hahahaha!!" teriak Deani. Naija menjawab , "terserah mau kalian dekat denganku atau tidak , tapi boleh aku bertanya satu hal ? Mengapa kalian senang sekali mengganggu ku , bahkan menjadi provokasi yang lain agar tidak dekat denganku? Padahal aku respect sekali dengan kalian , walau aku terlalu diam. Aku diam karena aku susah dekat dengan orang , kecuali jika aku di ajak untuk dekat , aku bisa menyesuaikan. Silahkan kalian mau benci denganku setelah aku bicara hal ini , tapi , aku juga punya hati. Kalian kira , walau sifatku kaku , hatiku ikut menjadi kaku? Tidak. Terimakasih atas waktunya."

Semua teman-temannya pun diam membisu , seolah-olah tidak ada kekuatan untuk kembali mengganggu Naija. Naija menuju ke tempat duduknya , dan kemudian mengalihkan fokusnya menuju ke hp. Singkat saja , saat istirahat , Naija pergi ke kantin. Teman-teman Naija mengikutinya.

"Totalnya Rp10.000,00- , Naija ," ujar Ibu Kantin. Naija merogoh sakunya , lalu , terlihatlah muka panik Naija. "Ibu , boleh saya nyicil membayarnya? Saya....hanya membawa uang Rp5000,00- , boleh kan?" pinta Naija dengan muka takut. "Waduh , maaf Naija , tidak boleh. Kalau tidak bisa bayar sekarang , besok saja bayarnya. Nanti Ibu catat , " ujar Ibu Kantin. Saat Naija hendak meng-iya- kan , tiba-tiba ada laki-laki mendatangi mereka. "Ibu , biar saya saja yang membayarkannya. Ini , lunas." Naija sempat terdiam , dan melihat ke arah laki-laki itu. Sementara teman-teman Naija yang mengikutinya pun kaget. Bagaimana tidak? Naija yang mereka cap aneh dan terlalu diam , bisa-bisanya ditolong oleh laki-laki manis.

"Ah , terimakasih banyak. Besok aku ganti uangmu , " ujar Naija. Laki-laki itu menggelengkan kepalanya dan berkata , "tidak usah , anggap saja ini hadiah tak terduga dari Tuhan. Sudah ya , " dan laki-laki itu pergi meninggalkan Naija. Sementara itu , teman-teman Naija , terutama yang perempuan , iri melihat pemandangan itu. "Naija yang hatinya bagi kita batu itu , dia di tolong oleh seseorang yang....manis....?" tanya Fena. "Gila , apa tu orang kena santet ya begitu di dekat Naija? " tanya Collyn. "Kalau kena santet , harusnya efeknya juga kena ke kita semua dari lama!" Ujar Noah. "Bagaimanapun juga , kita harus mencari tahu siapa laki-laki yang sudah menolong Naija!"

~~~~~°°°°°°°~~~~~