webnovel

Alasan putus

Setelah Deven terjatuh dan sudut bibirnya berdarah, Deven berdiri dan membalas Andre sampai terjadi baku-hantam yang tak tertahankan

"Go, lo ngapain sih?, bantuin Deven melerai dong" kata Charisa

Gogo yang tadinya terlihat asyik dengan ponselnya langsung berlari dan memeluk lengan Deven supaya tidak saling memukul lagi sementara Andre dipeluk oleh security disana

"Lo habis lo ya" ancam Andre menatap Deven

"Lo yang habis" kata Gogo "udah gue rekam tadi lo mukulin temen gue kalau gue ke polisi sekarang, lo bakalan nginep di penjara"

Semua orang disana bertepuk tangan

Andre berusaha lepas dari para security yang memegangnya kali ini menatap Gogo

"Anggep lo pinter" kata Andre sambil menunjuk wajah Gogo

Andre sudah akan pergi ketika Deven berkata "1 hal lagi kalau lo berani ngedeketin Anneth lagi, percayalah polisi tetep bakal ke rumah lo buat nangkep lo"

Andre hanya melotot ke arah Deven lalu beranjak pergi dari sana.

"Lo gak apa-apa Ven?" tanya Anneth sambil berusaha memegang wajah Deven yang berdarah

Tapi Deven menghalau tangan Anneth dan menoleh ke arah Anneth dengan wajah marah dan Deven-pun ikut-ikut pergi keluar dari night club

Anneth mengikuti Deven keluar

Dan diluar night club, Deven tampak berusaha menenangkan diri dan Anneth berusaha mendekatinya sementara tak ada seorangpun temen mereka yang berani mendekati Deven

"Sorry Dev, gue..." kata Anneth

"lo gila apa Neth punya mantan pacar kayak preman pasar gitu?" kata Deven memotong omongan Anneth "kalau lo punya pacar lebih baik daripada gue, gue bakal relain lo se-rela-rela'nya tapi kalau lo suruh gue terima lo putusin gue gara-gara lo pacaran ama cowok kayak begitu, lo salah besar!!"

"Gue putus ama lo bukan karena Andre, Dev" kata Anneth

"Alasan capek itu khan" kata Deven "capek ldr karena ada cowok yang siap sedia disini kayak dia, gue bener-bener gak bisa mikir deh Neth ama pemikiran lo, gue bener-bener kecewa"

Dan sebelum Anneth bisa membantah atau memberikan agrumen kepada Deven, Deven sudah pergi berjalan ke arah parkiran

"Gue mesti pulang ama dia" kata Gogo canggung "dah semuanya"

Dan setelah Deven dan Gogo pergi, semua disana termasuk Joa menatap Anneth

"Jadi bener Neth lo putus ama Deven karena cowok tadi?" tanya Charisa

"Ya enggalah lah Cha" kata Anneth sekarang menghadapi Charisa

"Terus karena apa Neth?" kata Charisa dengan nada marah "jujur aja omongan Deven tadi lebih masuk akal jadi alasan putus"

"Kelihatannya sudah saatnya lo jujur ama Ucha alasan lo putus sama Deven, Neth" kata Nashwa memegang bahu Anneth

"Tapi" kata Anneth ingin membantah Nashwa

"Neth... lo mau semua orang salah paham ama lo karena urusan ini" kata Joa "kalau lo mau Ucha bantuin lo ama Deven, lo mesti cerita ama Ucha"

Anneth menatap semua orang yang ada disana, Lifia, Putri, Joa, Nashwa dan Charisa.

Orang yang tidak tahu keseluruhan alasan Anneth memutuskan Deven cuma Putri dan Charisa dan selama ini ia menyimpannya rapat-rapat hanya kepada Nashwa, Joa juga Lifia

"Oke, gue akan cerita ke Ucha tapi gak disini" kata Anneth "gue gak mau sampe ketemu Andre lagi"

Dan mereka semua ke rumah Lifia yang lokasinya memang paling dekat diantara yang lainnya dan mereka semua berkumpul di kamar Lifia

"Jadi alasan lo putus ama Deven?" tanya Charisa yang dari tadi menahan diri

"Gue mohon kalau gue cerita ini ke lo, lo gak cerita ke Deven" kata Anneth

"Neth" kata Nashwa

"Gue yang memutuskan disini Wa" kata Anneth "gimana Cha?"

"Oke, gue gak cerita ke Deven" kata Charisa mengangguk

"Oke... jadi gue cerita dari awalnya aja" kata Anneth terlihat berusaha menenangkan diri "waktu itu gue pacaran ama Deven, meskipun ldr tapi gue bahagia banget karena Deven begitu pengertian dan baik, dia selalu memprioritaskan gue diatas semua kepentingannya bahkan tiap kali ada liburan, dia pasti ke Manado buat nyamperin gue atau kadang bahkan ngikut gue ke Jakarta buat nemenin gue yang ada jobs dan lain-lain dan tiap kali pisah gue tetap gak rela dan sedihnya bukan main"

"Sampai waktu kelas 3 SMP, Deven cerita ke gue kalau dia lagi pusing-pusingnya ama nilai-nilainya di sekolah, dia bilang semua pelajaran dia di IPA seperti Biologi, Fisika dan Matematika menurun" kata Anneth "dia bener-bener bingung soalnya lo tau sendiri khan Cha, kalau mau masuk ke kedokteran di Universitas, nilai lo dilihat dari SD, SMP sampe SMA, karena gimanapun dia gak mau ngelepasin cita-citanya jadi dokter, dia harus konsen ama Unas dan lain-lain tapi dia tetap gak pernah sekalipun ngelewatin pas gue telepon atau chat, Deven selalu ada"

"Itu membuat gue ngerasa bersalah" lanjut Anneth sedih "gue gak mau demi gue dia sampai gak bisa meraih cita-citanya jadi setelah gue berpikir berulang kali dan sekalipun gue gak tega dan juga tau gue sendiri bakalan hancur tapi gue ngerasa ini jalan terbaik, gue harus ngerelain Deven ngejar cita-citanya jadi gue memutuskan untuk putus ama dia dan alasan yang gue bikin adalah gue capek ldr'an"

"Terus Andre tadi?" tanya Charisa

"Gue pacaran ama dia karena gue terpuruk habis putus ama Deven" kata Anneth "sebenernya dia lebih ke arah pelarian bukan karena gue bener-bener cinta ama dia, dia ada pas gue lagi jatuh dan dia bisa jadi temen curhat gue"

"Bener Cha, gue ngeliat sendiri gimana Anneth frustasi putus sama Deven" kata Joa "dia bolak balik kepikiran mau chat Deven lagi kalau dia mau minta balikan tapi gue sama Nashwa ngingetin kalau apa yang bakalan terjadi kalau dia minta balikan"

Charisa menutup matanya, terlalu banyak informasi yang sama sekali tidak pernah terpikirkan olehnya, selama ini Charisa menganggap Anneth yang salah karena minta putus dari Deven tapi setelah tahu alasan Anneth, Charisa tahu kalau Anneth masih menyimpan perasaan untuk Deven

"Kenapa gue gak boleh kasih tau dia tentang ini Neth?, khan Deven udah berhasil masuk kedokteran" kata Charisa

"Lo bisa bayangin gimana reaksi Deven kalau tau alasan sebenernya gue minta putus sama dia?" tanya Anneth "apalagi dia bilang khan kalau dia masih punya perasaan ke gue, gue masih gak pingin ngeganggu dia Cha"

Charisa mengangguk "oke kalau itu mau lo tapi asal lo tau Neth, gue rasa Deven bakalan tambah marah kalau lo gak ngomong alasan sebenernya ke dia kenapa lo minta putus ama dia"

"Gue gak mau mikirin itu dulu sih Cha" kata Anneth "gue ama Deven gak mungkin bisa balik pacaran tapi seenggaknya gue masih bisa temenan ama dia"

"Setelah kejadian di night club tadi kelihatannya bakalan tambah susah lo kalau mau temenan ama Deven, Neth" kata Charisa

"Sebenernya... menurut gue kejadian di night club tadi malah sebenernya menguntungkan Anneth" kata Joa

"Maksud lo Jo?" tanya Charisa bingung begitu juga yang lain

"Lo semua lihat khan gimana reaksi Deven waktu Anneth diganggu ama Andre" kata Joa "ngeri banget khan... nah lo bisa ngomong ntar ke Deven, Cha kalau Anneth itu masih sering digangguin sama Andre, gue rasa dengan suka rela Deven bakalan jadi bodyguardnya Anneth"

Charisa menatap Joa dengan senyum menggembang "ide lo bagus banget Jo" kata Charisa

"Gue gak tau deh itu ide bagus apa engga Cha" kata Anneth tampak khawatir "kalau emang Andre gangguin gue gimana dong?"

"Loh tambah bagus dong Neth jadi Deven gak curiga kalau Charisa cuma asal ngomong" kata Joa

Charisa mengangguk

"Gue cuma kepikiran kalau sampe mereka gebukan kayak tadi gimana?!, khan gue jadi tambah gak enak" kata Anneth

"Tenang aja, Deven pasti bisa ngontrol diri" kata Nashwa "lo kayak gak tau Deven aja Neth, dia khan orangnya tenang, bener gak Cha?"

"Sebenernya yang dibilang Anneth ada benernya sih Wa, Deven sekarang orangnya gak setenang dulu tapi ntar deh gue pikirin solusinya" kata Charisa "gue mesti diskusi ama Gogo"