webnovel

Bab 242

189

...

Terlebih ibu dan ayah.

"Rei ngerasa bukan kayak gitu. Rei tahu ini murni

salah Rei." Dia tertunduk. Gadis tersayangku mulai

terisak. Dan itu gara-gara kebodohanku.

"Hei... Jangang nangis, Rei." Aku membawanya ke

pelukanku. "Kamu gak salah. Gak ada yang salah.

Salah kamu adalah udah salah faham sama

maksud aku yang pura-pura pacaran sama Nisa. Ini

sama sekali gak ada hubungannya sama kamu"

Aku berbohong lagi. Biarlah. Demi tak menyakiti

Reina, aku rela berbohong dan berdosa

selamanya. Daripada membuatnya menangis lagi

seperti ini.

Perlahan, tangisnya mulai tak terdengar. Aku

melepas pelukanku. Dan memberinya senyum

penyemangat. Dan dia balas tersenyum padaku.

Benar begitu. Aku lebih suka Reina yang

tersenyum seperti ini.

Aku masih berkonsentrasi pada layar laptop ketika

seseorang mengetuk pelan pintu kamarku. Yang

sebenarnya kutahu pasti itu Reina. Setelah

mempersilakannya masuk, aku memintanya untuk

membuatkanku kopi tanpa mengalihkan mataku

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com