Tapi sayangnya, lelaki tampan seperti seorang kpop idol itu tidak tersenyum padanya, melainkan pada orang lain. Raya tentu kecewa, karena mengira bahwa lelaki itu tersenyum padanya.
Sudah beberapa bulan sejak Raya tidak mengunjungi kafe ini, dan dia benar-benar baru melihat lelaki tampan itu. Dan untuk beberapa alasan aneh, dia masih tidak bisa berhenti mengagumi lelaki bak idola tampan dan berharap kalau lelaki itu akan berbicara dengannya dan bukan pada orang lain.
'Tapi apa itu mungkin?' bisik Raya dengan sesak di dada.
Tapi sepertinya memang tidak mungkin. Lelaki itu hanya tersenyum, meringis memamerkan giginya, pada orang lain, dan bukan Raya.
Raya yakin pernah melihat lelaki itu sebelumnya di TV dan di majalah, dan sekarang Raya juga melihat lelaki itu di mana-mana, bahkan di dalam kepalanya sendiri.
Dia hanya berkhayal. Itu sudah jelas. Dan kalau dia membicarakan hal ini dengan Naura, Raya yakin dia akan diomeli.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com