"Gak mau pindah nih"celetuk Gava dengan muka tengilnya namun tetap gak meninggalkan muka tampannya.
Kalau gue yg jadi Kayla mah gitu aja enak hehe-author
Dasar author bego, sama-sama mesum kaya Gava-Kayla
Eh eh... mulai ngelawan author nih, mau gue jadiin peran pengganti lo-author
Pisss✌-kayla
Sempat bertatapan antara keduanya hingga Kayla tersadar dari tatapan Gava yg mampu menyihirnya.
Kayla yg merasakan degup jantungnya semakin kencang pun menjauh dan berdiri dari Gava.
Gava pun merasakan degup jantungnya selalu berpacu lebih cepat jika dekat-dekat cewe itu
"Lo-- awas ya,taunya cuma bikin masalah aja"hardik Kayla berkacak pinggang.
Cantik memang,Gava pun mengakuinya seolah-olah ia seperti tersihir oleh kelakuan Kayla, mulut pedasnya,sikap songongnya uhhhh bikin Gava gemas sendiri.
"Apa, heh-- lo mau apa"tanya Gava berkacak pinggang juga meniru lagak Kayla, dan ingin membuat cewe itu kesal.
"Lo jangan deketin gue lagi"ketus Kayla
"Lo jangan jauhin gue lagi"
"Apaan sih"Kayla mencebikan bibirnya.
"Jangan ngode gue"goda Gava
"Gak"jawab Kayla cepat-cepat menutup mulutnya.
"Gak papa untuk sekarang lo masih gak suka sama gue tapi inget lo bentar lagi bakal suka sama gue"jelas Gava penuh penekanan.
"Gak akan"jawab Kayla lalu pergi meninggalkan Gava yg tersenyum melihat punggung Kayla menjauhinya.
"Gue gak tau kenapa? Gue suka gangguin lo, dan awal kita ketemu emang sangat buat gue kesal,namun hati gue bilang kalau gue sayang sama lo"gumam Gava sendiri.
"Gue akan yakinin perasaan gue, setelah kita dipertemukan ketiga kalinya pada kejadian yg berbeda, karena yg pertama lo nabrak gue dan gue yg nolongin lo, dan untuk yg ketiga gue harap lo lihat keseriusan gue sama lo"gumamnya panjang lebar.
* * *
Pelajaran telah usai,siswa siswi SMA Cahaya Bangsa berhamburan berebut gerbang utama.
Terlihat seorang cowo yg menunggu seseorang dengan menyandar di mobil sportnya. Gava orangnya,ia menunggu Kayla lewat, yg notabenya sebagai pacar didepan semua anak Cahaya Bangsa,namun sebentar lagi akan jadi cewe dihatinya menurut pandangan Gava.
Aduh..gue aja dong Gav... gue mau kok,terima apa adanya lo-author
Diem thor, gue suka Kayla bukan lo-Gava
Tapi gue sukanya lo-author
Udah deh jangan mulai,ntar gue tendang lo sampai kutub mau lo-Gava
"Gpp,ntar gak ada lagi yg nulis cerita lo sama Kayla lagi wleeee-author
"Sialan-Gava
Seseorang yg nampak cantik dan membuat matanya tak beralih akhirnya muncul.
Kayla yg melihat Gava berusaha mengindarinya. Namun memang cowo sialan itu ada aja akal yg digunakan untuk mendapatkan Kayla.
"Lepasin gue"teriak Kayla meronta-ronta dari genggaman Gava.
"Sayang ayo pulang"titah Gava lembut.
"Gak mau, gue pulang dijemput"jawab Kayla ketus
Tiba-tiba Gava mendekatkan wajahnya dan membisikan sesuatu kepada Kayla yg membuatnya bergidik
"Mau pulang sama gue atau gue cium disini"bisik Gava.
"Oke p e m a k s a" jawab Kayla ketus dan di sertai penekanan.
Gava memegang tangan Kayla dan menariknya lembut masuk ke mobilnya.
Di dalam mobil . . . .
"Kay... lo laper gak?"tanya Gava masih fokus pada jalanan depan
"Gak"ketus Kayla
"Yaudah"
Gava memacu mobilnya lebih cepat,dan berniat buat makan dulu,tanpa persetujuan Kayla,toh kalau Kayla ditawari gak akan mau jadi gini deh caranya.
Gava berhenti disebuah kafe,bisa dibilang kafenya anak muda,dengan gaya artistik yg instagenic bgt dan kekinian.
"Loh... gue udah bilang gue gak mau makan"ketus Kayla mengerucutkan bibirnya.
"Udah deh gak usah ngode, bibirnya gak usah dimanyun-manyunin gue cium baru tau rasa lo"jelas Gava menyeringai
"Apa lo bilang, enak aja lo siapa gue hah" kesal Kayla sambil menatap tajam Gava.
"Pacar kan"
"Pacar-pacar, palalu peang,sekali lagi gue ingetin gue bukan pacar lo"ketus Kayla.
"Yaudah cepet turun gue mau makan"
"Lo aja sana,gue gak laper"ketusnya memalingkan muka ke arah jendela mobil disebelahnya.
"Yaudah serah, tapi mobilnya gue kunciin, ntar kalau lo mati disini gue gak peduli,lo juga bukan siapa-siapa gue kan"tawar Gava.
Kata-kata mati yg diucapkan Gava, seakan-akan mempengaruhi pikirannya dan berpikir yg gak-enggak,kerja jantungnya jadi semakin cepat karena ia kawatir,mukannya berubah pucat,keringat dingin bercucuran dikeningnya.
Melihat perubahan sikap Kayla yg aneh Gava mengurungkan niatnya untuk keluar mobil, ia mengamati perubahan raut muka Kayla walau terhalang oleh rambut Kayla.
"Kay lo gak papa?"tanya Gava pelan
Tak ada sahutan yg keluar dari mulut Kayla, tiba-tiba Kayla menangis, merintih selerti orang kesakitan dan menutup mukanya dengan kedua tangannya.
Melihat itu Gava mendekatkan tubuhnya dan mendekap Kayla,merengkuh tubuh Kayla dan mengusap-usap rambut hingga turun ke punggung Kayla seraya memberikan kenyamanan untuk Kayla.
Kayla yg awalnya menangis histeris pun perlahan-lahan tenang dan memeluk Gava erat,tangan Kayla yg sudah melingkar dipinggang Gava,membuat Gava tak percaya.
Astaga nih anak orang bisa aja bikin jantung gue mau copot-batin Gava.
"Kay... bangun Kay"Gava seraya menepuk-nepuk Kayla yg masih mendekap dirinya.
10menit
Kayla mengerjapkan matanya dan kemudian membelalakan matanya,karena didapati Kayla sedan memeluk Gava. Buru-buru Kayla melepaskan pelukannya dan mendorong Gava untuk menjauh.
"Sory"satu Kata yg membuat Gava terkekeh geli.
"Kenapa? Gue gak papa dipeluk lo, enak juga lo meluk-meluk gue hah--"jawab Gava yg membuat Kayla geram.
"Pulang"
"Pulang?kemana"tanya Gava bego
"Pulang sekarang kerumah gue"titah Kayla yg langsung dituruti oleh Gava.
Selama perjalanan dari kafe ke rumah Kayla gak membutuhkan waktu lama,sampai didepan rumah Kayla membuka handel pintu lalu melangkahkan kakinya ke luar mobil namun kaki Kayla lemas dan ia tersungkur ke tanah.
Melihat itu Gava segera berlari membantu Kayla berdiri.
"Aelah... kalau gak kuat,ngomong sama gue apa susahnya sih"geram Gava membantu Kayla berdiri, karena Kayla kelamaan Gava yg tidak sabar pun mengangkat tubuh Kayla.
"Heh--turunin gue bisa jalan sendiri"ronta Kayal.
"Diem"sentak Gava dingin, dan membuat Kayla terdiam.
Sampai depan pintu rumah,Gava melihat pintu rumah itu terbuka. . .
"Permisi tante"sapa Kayla pada Aruna
"Eh... nak Gava,loh loh.... Kayla kenapa sayang"tanya Aruna kepada Kayla yg terlihat lemas berada digendongan Gava saat ini.
"Tadi dia pingsan tante,boleh saya bawa kekamarnya langsung"tanya Gava hati-hati.
"Ah.... iya-iya silahkan,kamarnya diatas, tante buatin minum buat kalian sama mau ambil obatnya Kayla."jelas Aruna lalu melangkah ke dapur.
Gava melangkahkan kakinya menapaki tangga satu demi satu,sambil menatap wajah Kayla yg menatapnya juga.
"Kenapa gue ganteng? Iya gue tau"celetuk Gava
"Idih gila lo"jawab Kayla ketus
Gava hanya mengiyakan kata Kayla,dia capek kalau terus-terusan adu mulut dengan Kayla,lagi pula Kayla lagi sakit juga.
Sampai di kamar Kayla,Gava menurunkan Kayla pelan diatas kasurnya pelan dan lembut lalu meninggalkan Kayla mematung sendiri dikamar.
Gava menuruni tangga,dan mengedarkan pandangannya ke segala arah rumah Kayla,dan mendapati seorang cowo bermain ps, yg ia ketahui sebagai kakaknya Kayla.
"Bro... boleh gabung bentar?"tanya Gava
"Widih.... pacarnya Kayla lo?"tanya Satya balik.
"Otw"jawabnya sibgkat lalu duduk disebelah Satya."kenalin gue,Gava Aldrick Dirgantara,temen Kayla yg otw jadi pacarnya"jelasnya tak tau malu.
"oh..."Satya ber'o'ria
"Gue panggil lo apa?"tanya Gava
"Satya aja biar akrab"balas Satya mengulurkan tangannya.
"Sip"
"Oh ya, gue mau lo jagain adek gue"tuturnya yg membuat Gava menyrengit penasaran.
"Kenapa?"tanyanya.
"Dia punya penyakit yg kambuhan,jadi jangan buat dia takut atau khawatir oke" jelas Satya yg membuat Gava semakin binggung.
"Apa hubunganya, penyakitnya kambuh sama takut?"tanya Gava semakin muter-muter karena gak paham juga.
"Ada,lah.... yg penting lo jangan buat dia takut atau kawatir,dan lebih jelasnya lo tanya sendiri ke orangnya"jelas Satya melanjutkan psnya
Gava hanya menganggukan kepalanya seraya pertanda mengerti.
"Bang,boleh minta id line Kayla?"tanyanya hati-hati.
"Kaynath"jawabnya singkat masih fokus ke game yg sedang ia mainkan.
"Oke, thanks bang, gue pamit pulang,salamin buat tante,om eh--Kayla juga bilang sama dia gue cinta sama dia gitu"jelas Gava lalu melangkah keluar dari rumah Kayla.
* * *
Sampai di rumah Gava memasukan mobilnya kegarasi dan masuk ke rumahnya.
Saat menaiki beberapa tangga,suara seorang wanita paruh baya membuatnya berhenti dan memandangnya.
"Udah pulang den, dari mana?"tanya bi Minah(pembantu Gava)
"Iya bi, Gava masuk dulu"jawabnya lalu melangkah lagi dan menunggalkan pembantunya itu.
Gava memang termasuk keluarga terpandang namun Gava tidak menyukai semua itu pasalnya Ayahnya sibuk dengan pekerjaan setelah ibunya meninggal dan tidak peduli lagi dengan dirinya hanya pembantu di rumahnya itu yg selalu memperhatikannya dan kakak kandungnya.
Gava berjalan dan memasuki kamarnya yg bernuansa hitam namun terkesan rapi,walaupun Gava bandel disekolah, namun ia menyukai kebersihan dan tidak dipungkiri kalau kamarnya rapi.
Gava meletakan tasnya digantungan tas dan menyambar handuknya untuk membersihkan diri.
10menit
Gava keluar dengan handuk kecil yg ada dikepalanya, mengusap kepalanya seraya mengeringkan rambutnya.
Ia merebahkan dirinya di kasur king size.nya menatap langit-langit kamarnya.
Flashback on
"Shutttt, mau diem atau gue cium"goda Gava mendekatkan wajahnya dengan menutup mulut Kayla dengan tangannya.
Cup
Gava mencium Kayla, lebih tepatnya mencium dengan perantara tangannya.
"Gue gak akan cium lo,kalau lo gak mau dan lo gak cinta sama gue"ucapnya setelah membuka bekapan tangannya.
Flashback off
Tanpa sadar Gava membayangkan Kayla,Gava senyum dan senyum itu terus mengembang dipipinya.
"Arrghhh.... kenapa lo susah bgt sih gue dapetin"gumam Gava mengacak-acak rambutnya.
"Tenang,siapa sih yg gak nolak pesona gue, lama-lama dia juga akan luluh sama gue"gumamnya dengan senyum kemenangan.
* * *
Di sisi lain. . .
Kayla sesang menatap pantulan dirinya di cermin yg ada didepannya. Kayla tersenyum-senyum seraya memegang-megang mulutnya sendiri.
Flashback on
Cup
Gava mencium Kayla, lebih tepatnya mencium dengan perantara tangannya.
"Gue gak akan cium lo,kalau lo gak mau dan lo gak cinta sama gue"ucapnya setelah membuka bekapan tangannya.
Flashback off
Kayla memikirkan kejadian itu,membuatnya berdegup-degup, tanpa disadari semburat merah keluar dipipinya.
Sadar akan apa yg ia pikirkan,Kayla menepuk-nepuk pipinya
"Amit-amit gak akan ketipu sama tingkah tengil lo"gumamnya.
Tanpa Kayla sadar seseorang muncul dibelakangnya dan menepuk bahunya membuatnya terperanjak kaget.
"Woy"teriak Satya dari belakang.
"Aaaa setan lo, bang Sat"pekik Kayla terkejut.
"Bangsat, bang Satya ganteng Kay"cerocos Satya memutar bola matanya kesal.
"Aishhh... gue tampol lo"jawab Satya
"Bang tau gak, gue sering aneh dan gak ngerti sama keadaan gue,lo tau kan kalau gue deg-degan biasanya gue bisa pingsan,nah terus kemaren gue ngalami itu saat gue dideket Gava tapi gue gak pingsan terus kenapa?"cerocos Kayla yg bingung.
"Aelah gitu aja gak tau, lo suka"jawab Satya semakin membuat Kayla binggung.