Niky menggaruk belakang kepalanya. "Ya udah, tapi gue mandi dulu. Lo tunggu di..." Niky mengernyit. Masa dia harus menyuruh Luna menunggu di kamar Ariel? Tapi... kalau bukan di kamar, berarti harus di ruang kerja Ariel, kan?
"Ariel dimana?" tanya Niky.
"Di ruangannya." Jawab Luna.
Tuh, kan.
"Ya udah, lo tunggu di sini aja deh, gue nggak lama kok."
Niky melompat turun dari tempat tidur dan membuat Luna meneriakinya kesal karena melihat penampilan Niky.
Niky mandi tergesa-gesa karena tidak ingin membiarkan Luna dan Ariel bertemu. Bukan, Niky sama sekali tidak cemburu, dia hanya ingin menjaga perasaan Ariel setelah kemarin lelaki itu terlihat sangat menyedihkan.
Begitu selesai mandi dan berpakaian, Niky keluar dari kamar mandi dan menemukan Luna hanya berdiri di tengah kamar sambil memainkan ponselnya. "Kenapa nggak duduk aja sih, Na." Omel Niky.
Luna melengos malas. "Nggak mau. Jorok."
"Hah?" gumam Niky tidak mengerti.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com