"Sudah? Itu saja yang ingin kau sampaikan? Atau… ada lagi?"
Sang Malaikat Kegelapan berkata setelah mendengar ocehan Honey dengan cukup lama. Masih tampak dengan santai dan memasang seringaian, walau sejak tadi Honey sudah cukup banyak bersikap kurang ajar pada penguasa seperti dirinya. Apalagi dengan kata-katanya yang asal.
"Tidak. Masih ada satu lagi yang membuatku penasaran." Honey masih belum bisa meredam emosinya. Dia masih saja berapi-api. "Apa memang tidak bisa… walau aku bersedia berkorban sekalipun? Bahkan kalau aku sampai merelakan nyawaku untuk menjadi vampir sekalipun untuk dapat bersamanya, apa itu tak akan kau perbolehkan?"
Sang Malaikat Kegelapan tak menjawab. Dia hanya memandangi Honey. Meminta Honey menjawab pertanyaannya itu sendiri.
"Lihat. Ternyata memang ini adalah penilaian dangkal semata. Karena memang… kau ingin menggunakan kekuasaanmu, untuk menekan dirinya yang lebih lemah. Untuk saat ini itulah kesimpulan yang bisa kuberikan."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com