"Benar, kan? Manusia tak seharusnya tahu tentang kita, sehingga tak seharusnya mereka bersikap wajar saja saat menemukan kejanggalan. Tapi kenapa manusia yang satu ini berbeda? Kenapa dia tak terkejut begitu menyadari keanehan dari diriku, ketika kutunjukkan kekuatanku di depannya? Kenapa dia seperti begitu terbiasa hidup di sekitar kita, seakan dia pernah berbaur dekat dengan vampir sebelumnya?"
Ariel kembali terdiam. Dia tak tahu harus berkata apa. Serta – seperti yang dia bilang tadi – dia tak ingin ikut terlibat dalam melakukan kebohongan apapun pada sang raja.
"Lalu anehnya… dia tahu identitas raja sepertiku, hingga Amanda dan para prajurit kerajaan yang lain. Mustahil dia tidak mengetahui siapa dirimu, bukan? Kalian pasti benar-benar berteman dengan saling terbuka. Dengan dia tahu siapa dirimu."
"Y-Yang Mulia—"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com