webnovel

Sleep Tight, Honey

Mimpi yang aneh mendatangi Honey di sebuah malam yang dingin. Membuatnya bertemu dengan sesosok mahluk misterius dengan wajah rupawan yang mengaku sebagai seorang vampir. Dia pikir bunga tidur itu akan berlalu begitu dirinya membuka mata. Namun siapa sangka, mahluk itu malah mengikutinya ke alam nyata. Menawarkan pertemanan yang tak biasa di antara mereka. Namun itu baru permulaan. Karena setelah si vampir yang bernama Night itu hadir, banyak hal tak terduga dan tak masuk akal yang mulai terjadi di kehidupan Honey. Membuatnya harus berjuang mati-matian untuk sebuah misi rahasia yang dibawa oleh Night. Misi rahasia seperti apa? Temukan jawabannya di dalam cerita.

Putri_Andina_7944 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
392 Chs

Mahluk yang Aneh

Selama beberapa menit Honey membiarkan Night asyik dengan boneka Doraemon kesayangannya. Mahluk itu masih saja takjub dengan benda itu, dan tak mengerti kenapa ia bisa disebut memiliki kekuatan sihir seperti dirinya.

"Sudah kukatakan kalau mereka tak berbahaya. Dasar, percuma saja tampan dan punya sihir hebat kalau nyatanya kau bodoh." Honey bergumam sambil geleng-geleng kepala. Untuk sekarang dia benar-benar telah melupakan rasa takutnya pada Night begitu saja akibat rasa heran yang dirasakannya pada mahluk itu. "Lagipula bukankah kita masih harus membicarakan hal yang lebih penting sekarang? Mengenai kehadiranmu di sini. Di sekitarku. Sebenarnya apa yang terjadi?"

Night mengabaikannya. Mahluk itu masih sibuk memeriksa Doraemon seakan memastikan kalau boneka itu benar-benar tidak berbahaya. Awalnya dengan ragu-ragu sang vampir menyentuhnya dengan ujung jari. Karena tidak adanya reaksi, ia kini malah mulai menggoyang-goyangkan benda malang itu.

Senyuman lega lantas muncul setelahnya. Akhirnya benar-benar merasa aman dan berhenti waspada.

"Bisakah kau mendengarku?!" teriak Honey sedikit kesal karena tak diacuhkan. "Sebenarnya kenapa kau di sini? Kenapa kau mengikutiku?"

Night akhirnya mengangkat wajah untuk menatap perempuan itu. "Ini adalah bentuk terima kasihku padamu. Karena kau telah mengeluarkanku dari peti itu. Hey, bukankah tadi sudah kukatakan?"

Honey mengernyitkan dahi. "Terima kasih? Rasa-rasanya aku tak melakukan apapun. Aku hanya masuk ke sana dan menyentuh petinya sedikit, tapi tiba-tiba petinya berguncang dan akhirnya terbuka. Aku sama sekali tak bermaksud untuk membantu atau sebagainya."

"Tapi itu tak pernah terjadi sebelumnya. Tak ada yang membangunkanku. Maka bisa dipastikan kalau kaulah yang membebaskanku."

Kenapa ini terdengar buruk? Jadi dirinya telah membangunkan satu mahluk mistik ini secara tidak sengaja? A-Apa artinya… dirinya telah melakukan kesalahan besar yang akan memengaruhi dunia? Bagaimana ini?

"Itu sebabnya aku di sini. Aku akan menjadi… sebuah keberuntungan untuk hidupmu yang malang itu, wahai manusia—"

"Keberuntungan bagaimana?" Honey berseru tak terima. "Diikuti oleh mahluk sepertimu jatuhnya adalah kesialan, tahu. Bagaimana mungkin disebut keberuntungan?"

Night mengernyitkan dahi sambil menatapnya. "Jadi kau masih meragukan kemampunku?"

"Apa hubungannya kemampuanmu dengan hidupku? Memangnya kau bisa membuatku kaya? Balas budimu bisa membuatku mendapatkan makanan atau semacamnya?"

Night tak menyahut. Hanya terus memandangnya penuh arti. Sukses membuat Honey sedikit merinding.

"J-Jadi kau bisa… melakukan semua itu?" tanyanya ragu.

Night menyeringai. Ia meletakkan boneka tadi, lalu mulai menjentikkan jarinya. Yang dalam sekilas membuat perubahan besar terjadi pada Honey. Dari memakai sebuah piyama lusuh, kini kembali gaun mewah seperti semalam membalut tubuhnya. Selain itu ada banyak perhiasan yang dipakai di seluruh tubuh. Hingga bahkan ada setumpuk uang di atas pangkuannya.

"B-Bagaimana mungkin?"

"Sekarang kau tak akan meragukan kemampuanku, kan?" Night tersenyum dengan sangat bangga.

Honey mengangguk seperti orang bodoh. Masih tak percaya dengan apa yang ada di depannya. "Y-Ya… kalau begini a-aku baru percaya."

"Tapi sayang sekali, aku tak bisa memberimu semua ini. Ini bukan balas budi yang kumaksud."

Dan, bling.

Secepat kemunculannya tadi, secepat itu juga semuanya hilang. Karena dalam sekejap mata, Honey kembali ke keadaannya yang asli. Si gadis miskin yang kini kumal karena baru bangun tidur.

"K-Kenapa diambil lagi?!" serunya sangat tak terima.

"Walau aku mampu, tapi aku tak bisa memberi sesuatu yang mengubah kasta dan identitas kehidupan seseorang. Hal itu akan membuat manusia malas dan tak mau berusaha. Itulah hukum sihir yang harus kupenuhi."

Honey menatapnya tajam. "KALAU BEGITU TADI TAK SEHARUSNYA KAU MEMBERIKAN HARAPAN PALSU!"

Night kembali menyengir tanpa dosa.

"Aku jelaskan lagi. Aku memang tak bisa memberikan hal-hal seperti kekayaan kepadamu, tapi aku berjanji akan menjadi sesuatu yang akan sangat membantu di hidupmu—"

"Aku tak butuh bantuan apapun selain hal finansial," ucap Honey sedikit tak tahu malu. Namun kemudian berdeham saat menyadari kalau dirinya kini terlalu santai di depan mahluk berbahaya ini. "Lagipula… aku masih takut. Tak ada yang tahu, kamu mungkin aja membunuhku suatu hari nanti, bukan?"

Night kali ini menghentikan pergerakannya sama sekali. Kali ini melirik Honey dengan lebih intens. Sambil mengerutkan dahinya, memiringkan wajahnya, seraya memandangi Honey dari atas sampai bawah. "Aku tak minat denganmu sama sekali. Kau bukan kriteriaku." katanya tak lama.

Honey melebarkan mata kesal mendengar ucapan itu. "Apa urusannya hal itu dengan semua ini? Kau pikir aku mau denganmu? Kau pikir aku suka? Kamu itu juga bukan tipeku, tahu?!" teriaknya terpancing emosi.

Namun tanpa peduli Night berkata, "Warna darahmu sama sekali tak menarik. Terlihat begitu pucat. Selain itu anehnya jumlahnya juga lebih sedikit dari manusia kebanyakan. Jadi kau bukan mangsa yang lezat."

Honey refleks menutupi dadanya dengan kedua tangan. Tiba-tiba kembali merinding mendengar penuturan itu. Mahluk ini bisa melihat sejauh itu di dalam dirinya? Bukankah berarti percuma saja dia memakai pakaian sekarang, karena Night bahkan bisa melihat segalanya?

"Jangan sembarangan memperhatikan orang seperti itu. Kau membuatku merinding!" Honey berteriak kesal.

Namun sejujurnya, selain itu di saat bersamaan, Honey juga merasa sedikit malu atas perbuatannya sendiri. Bisa-bisanya dia begitu percaya diri berpikir kalau yang dimaksud Night adalah kriteria untuk berhubungan.

"Mengenai apa yang terjadi semalam, aku minta maaf. Aku cuman bermain-main sedikit denganmu karena kau terlihat begitu ketakutan dan terus berusaha melarikan diri. Aku hanya membantumu terbangun dari mimpi itu lebih cepat," kata Night masih dengan gaya acuhnya. "Yang jelas aku tidak akan pernah melukaimu, kau bisa pegang kata-kataku. Sudah kubilang kalau kau kuanggap sebagai penyelamatku. Jadi kau tak perlu ketakutan seperti itu."

"Apa kau serius?" Honey masih sangsi. "Tapi sebenarnya ba… bagus sih kalau begitu. Aku baru tahu kalau penyakit Anemia ada gunanya setidaknya untuk melindungiku dari vampir. Tapi kalau begitu kenapa juga kamu memilih menempeliku? Kenapa kau tak mencari orang lain aja yang darahnya mungkin 'lebih menarik' dan banyak daripada diriku."

"Karena bukan mereka yang membebaskanku tapi dirimu..."

Benar juga sih.

"Sudah kubilang kalau hal itu tak masalah. Kamu tak perlu merasa tak enak. Anggap aku membantumu dengan rela dan tanpa mengharapkan imbalan," kata Honey bersikeras.

Namun Night menggeleng. "Tidak apa-apa. Ini caraku untuk membalas budi, jadi kau terima saja—"

"TAPI AKU BENAR-BENAR TAK BUTUH DIRIMU! AKU TAK INGIN KAU DI SINI BERSAMAKU!"

"Tapi kalau aku mau tinggal di sini, memangnya kau bisa apa?"

"Mana bisa memaksa seperti itu?"

"Bagi mahluk yang tampan, menawan, dan sakti sepertiku... tentu saja bisa."

Honey kini terdiam. Merasa kesal karena dirinya tak bisa membantah hal itu. Karena walau semuak apapun dirinya dengan mahluk aneh di depannya, tapi memang harus diakui kalau dirinya memang tampan dan menawan. Tentu saja ia juga memiliki kesaktian yang membuatnya tak terkendalikan, setidaknya oleh gadis biasa seperti dirinya.

'Tapi mana mungkin... aku bisa menerimanya?'

***

Like it ? Add to library!

Like it ? Add to library!

Putri_Andina_7944creators' thoughts