Dengan suasana hati yang masih was-was karena permasalahan mereka, tentu bukan hal yang baik bagi Night untuk melihat semua ini. Karena ketika pintu lift yang tengah dinaikinya terbuka, dia malah melihat kekasihnya tengah berpegangan tangan dengan pria lain. Atau untuk yang lebih pastinya, pria itu tak lain adalah cinta pertamanya.
Tentu saja Night langsung tahu kalau semua ini tak berarti yang aneh-aneh. Honey hanya sedang membantu temannya itu yang sedang terluka, tanpa Honey jelaskan pun dia sudah tahu. Namun lagi-lagi – seperti sebelumnya – hati ini tak bisa dengan mudah berdamai dengan keadaan itu. Night tetap saja tak suka, mau bagaimana lagi?
Pada awalnya kedua orang itu menawarkan diri untuk naik lift belakangan. Merasa tak enak menyuruh para petinggi perusahaan itu pergi lebih dulu. Namun Night sendiri yang melarangnya. Dia merasa kalau dia akan lebih tak tenang kalau membiarkan mereka pergi terpisah darinya, sehingga dia menyuruh mereka untuk pergi bersama dengannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com