webnovel

Sistem toko

Setelah mengetahui dirinya meninggal. Arya menemukan dirinya berada di tubuh seorang laki-laki dengan dunia yang sangat berbeda dari yang dia ketahui. Didunia dimana yang lemah akan ditindas dan yang kuat memerintah. Arya menjadi yatim piatu di dunia ini dan harus melakukan semuanya sendiri dan hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri. Tapi tidak lupa juga dengan Sistem yang akan membantunya menjadi pemilik toko terhebat.

Samid_Amusuk · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
20 Chs

Bab 7 - Berbincang dengan Tio

Arya melihat ke arah Dontae yang sedang melakukan tugasnya.

Terlihat bahwa Dontae cukup sukses dengan tugas yang diberikan oleh Arya bahkan Arya dapat mendengarnya karena telinganya yang diperkuat oleh serum prajurit super.

[Dia memiliki tekad yang bagus, mirip dengan karakter utama dalam cerita fiksi hanya sedikit lebih rendah]

Mendengar perkataan Tio, Arya tidak bisa tidak mengangguk setuju dengan apa yang dia katakan. Saat berbicara dengan Dontae, Arya dapat melihat bahwa dia memiliki tekad untuk menjadi muridnya.

"Kamu benar "Kata Arya dan melanjutkan perkataannya "Tekadnya adalah hal yang luar biasa, jika dia bisa hidup lama maka aku yakin dia akan menjadi hal yang besar di masa depan"

[ Bantuan apa yang ingin kamu berikan kepadanya master?]

"Tidak tahu, yang aku tahu masih terbatas untuk saat ini dan aku perlu juga melihat ke dalam toko sistem terlebih dahulu lalu melihat perkembangannya, akan lebih baik jika aku memberikannya sesuatu yang mendukungnya berkembang tapi lebih mengandalkan dirinya sendiri"Jelas Arya.

Arya melihat ke langit, dia melihat bahwa matahari sudah akan berada di tengah sekitar satu jam lagi.

[Menurut perhitungan saya, sekarang adalah jam 10.45 ]

Arya mengangguk dalam diam lalu menurunkan kepalanya dan melihat bahwa Dontae yang berjalan kembali kemari.

"Aku tidak tahu apakah aku benar tetapi aku merasa bahwa Dontae memiliki dendam di dalam dirinya. Jika aku memberikan Serum Prajurit Super kepadanya menurut kamu apa yang akan dia lakukan, Tio ?"

Dia melihat tatapan marah disamping tatapan tekadnya saat membicarakan ingin menjadi muridnya. Amarah tersebut bukanlah amarah normal karena amarahnya yang kuat seakan tidak akan padam sebelum terbalaskan karena itu Arya melihatnya sebagai dendam.

[Dia pasti akan menimbulkan kerusakan atau bahkan membunuh. Tapi, dia bukanlah anak yang buruk walaupun mencoba berbohong dan menipu kamu Master hanya saja dia ingin menjadi lebih kuat dengan cepat. Aku tidak tahu apa yang dia alami untuk mengembangkan kebencian tapi dia tidak akan menjadi orang yang ekstrim jatuh ke dalam kegelapan sehingga tidak bisa keluar. Kenapa kamu menanyakan itu master ?]

"Apakah kamu yakin bahwa kamu adalah AI bukannya makhluk hidup ? "Tanya Arya sedikit terperangah.

[100% Yakin]

Apa yang membuat Arya terperangah adalah Tio bisa memberikan penjelasan yang lebih manusiawi walaupun suaranya masih tanpa emosi tetapi Arya sama sekali tidak pernah berpikir bahwa jawaban yang diberikan oleh Tio akan seperti itu yang membuatnya terperangah.

Setelah beberapa saat Arya kembali tenang dan menjawab pertanyaan Tio.

"Jika aku memberikan Serum prajurit super walaupun hanya peringkat rendah tetapi akan membuatnya menjadi manusia super dan jika dia terjatuh ke dalam kajahatan itu adalah kesalahanku dan aku sama sekali malas untuk menyelesaikan kesalahanku yang tidak sepenuhnya akan menjadi salahku jadi aku membutuhkan pendapatmu, apa yang kamu katakan membuatku sedikit terkejut"Kata Arya dengan wajah tenang di wajahnya.

Arya adalah orang yang akan membantu orang tetapi jika bantuannya disalahgunakan oleh orang tersebut untuk melakukan tindakan kejahatan maka mau tidak mau dia yang harus turun tangan dan jika Dontae memiliki peluang untuk jatuh ke dalam kejahatan lebih besar maka dia akan berpikir kembali tentang jenis bantuan apa yang akan Arya berikan kepada Dontae.

Mengambil tanggung jawab yang hanya setengah kesalahannya adalah hal yang tidak ingin Arya lakukan.

Dia lebih baik memikirkan bisnisnya sendiri.

Dontae sudah sampai di stand dengan senyum lebar diwajahnya.

"Saya sudah menyelesaikan tes pertama tuan "Katanya dengan gembira dan semangat membara di matanya.

Dia sepertinya gembira bahwa dia menyelesaikan tes pertama yang diberikan oleh Arya dan menjadi lebih dekat lagi ke tujuannya.

Melihat Dontae yang bersemangat, Arya tersenyum dengan pikiran sedikit jahat.

"Belum, Kamu belum menyelesaikan tes pertama "Kata Arya membuat gembira di wajah Donate menjadi tegang.

"Kamu hanya 20% menyelesaikannya dan masih ada 80 Cupcake lagi yang harus kamu bagikan"

Wajah Dontae menjadi sedikit jelek saat Arya masih banyak Cupcake untuk dibagikan.

Melihat wajah Dontae yang menjadi murung, Arya tersenyum jahat dipikirannya namun di luar dia memiliki ekspresi bingung.

"Apakah kamu tidak sanggup ?"Tanya Arya.

Mendengar itu, Dontae langsung melambaikan tangannya.

"Tentu saja aku sanggup tuan "katanya.

"Aku sangat senang dengan kepercayaan dirimu "Kata Arya mengangguk puas.

"Terima kasih atas pujianmu tuan "Kata Dontae dengan wajah sedikit memerah.

Dontae lanjut berkata "Jika bukan karena Cupcake milikmu yang memiliki rasa yang luar biasa enak maka tidak mungkin aku bisa menyelesaikan ini dengan sangat mudah"

Arya hanya mengangguk dan mengeluarkan Cupcake dari Inventori.

Dari udara kosong mulai mengalir Cupcake ke atas meja Stand.

Dontae melihat itu menjadi kagum dan mengeluarkan air liur dari mulutnya tanpa sadar.

Arya yang melihatnya merasa sedikit jijik dan menyentil jidatnya dengan menahan kekuatannya jika tidak mungkin kepala Dontae langsung hancur.

Bahkan saat Arya menahan kekuatannya, kepala Dontae masih terpental kebelakang dengan sedikit merah di jidatnya.

"Aww "Teriak sakit Dontae.

"Jangan mengotori standku dengan air liur milikmu"Kata Arya dengan pandangan jijik.

Donate hanya bisa mengusap kepalanya dan tertawa canggung.

"Maaf Tuan" Katanya dengan canggung.

Setelah itu Dontae mulai melakukan tugasnya dan menaruh sekitar setengah dari Cupcake menaruh di atas nampan.

Dia akan melakukan dua kali perjalanan karena nampannya sudah penuh dan jika dipaksakan maka hanya akan membuatnya akan berjatuhan ke tanah.

Arya melihat ke arah Dontae yang mulai berjalan ke arah kerumunan.

Dia sama sekali tidak ada kerjaan jadi Arya hanya bisa mengamati Dontae melakukan tugasnya dengan santai dan menikmati masa damai ini.

"Tidak salah juga damai seperti ini"