Setelah beberapa saat, Xu Que menghela napas lega.
Solusi dari sistem berarti bahwa terdapat jalan keluar. Caranya adalah untuk menguasai kemampuan 'Destruction of Meridians'. Hanya ini satu-satunya cara untuk mengeluarkan Qi yang tersisa itu.
Karena Qi mengalir melewati meridian, setiap kali ia menghancurkan meridiannya, Qi akan otomatis digunakan untuk memperbaiki meridian tersebut.
Bukan hanya itu, proses tersebut dapat membuat meridiannya menjadi lebih kuat tiap pengulangan dan juga memperkuat kesehatan dan fisiknya.
Namun proses ini dikenal sebagai proses yang sangat menyiksa. Agar Qi bisa dipakai untuk memperbaiki meridiannya, seluruh kemampuan pemulihan sistem harus dimatikan. Hal ini berarti Xu Que harus menahan rasa sakit dari penghancuran meridian di tubuhnya yang tak terhitung jumlahnya.
"Lupakan rasa sakitnya. Jika memang harus dihancurkan dan diperbaiki, maka biarkanlah. Hal ini lebih baik daripada meledak mati."
Xu Que telah memutuskan.
Ia menggertakkan gigi dan menghabiskan 10 poin bersikap tangguh untuk membeli buku petunjuk <Destruction of Meridians>.
Dalam sekejap, sebuah cahaya melintas dan ia mendapatkan buku petunjuk itu.
Ia lalu memejam matanya dengan erat dan menggunakan Qi untuk menekan setiap titik akupuntur di tubuhnya untuk menghancurkan merdiannya.
Pada saat bersamaan, teriakan dan jeritan yang menyerupai seekor babi menggema sampai ke seluruh hutan.
Setelah ia menghancurkan meridian pertamanya, ia tidak berhenti sampai dua hari lamanya. Setelah semuanya berakhir, tenaga Xu Que habis diperas dan seketika itu juga ia pingsan.
...
Ketika ia sadar, ia sedang berbaring di gubuk yang kecil dan tua. Disampingnya terdapat perabot yang sederhana. Sebuah ceret yang berkarat terletak diatas meja mengeluarkan asap.
"Sepertinya aku selamat..."
Xu Que tertawa puas.
Ia membasahi bibirnya yang pecah sebelum ia duduk dan menuangkan dirinya segelas air.
"Sss!"
Pada saat bersamaan, ia menghirup udara yang segar dan dingin. Rasa sakit mengalir di seluruh tubuhnya, dan ia kembali terbaring di kasur tak berdaya.
Kemudian, ia sadar bahwa seluruh tubuhnya dibungkus seperti mumi. Bau yang tajam dan tak enak tercium dari bungkusannya.
Sial, doktor bodoh mana yang melakukan ini?
Xu Que menjadi marah. Apa itu luka ringan? Yang diperlukan hanya sedikit poin bersikap tangguh dan aku akan sembuh. Tapi kau memutuskan untuk membungkusku seperti mumi. Bagaimana aku bisa bergerak seperti ini?
'Chi-ya!'
Pintunya terbuka pelan, dan sosok mungil berjalan melewati pintu itu.
"Eh, anda sudah bangun?"
Suara lembut dan merdu dari seorang gadis terdengar di telinganya.
Xu Que memandang keatas untuk melihat lebih jelas karena seluruh tubuhnya tidak bisa bergerak.
Gadis mungil yang berdiri di sampingnya sangat cantik. Kulitnya yang putih dan lembut dengan rambut yang hitam sepanjang bahu. Matanya yang bulat dan besar berkilauan memancarkan kepolosan.
Melihat Xu Que yang bangun, gadis itu menunjukkan senyum yang indah bagai malaikat.
"Akhirnya anda bangun. Kemarin, aku pergi ke gunung untuk mencari beberapa sayuran dan aku melihat anda pingsan di tanah, dan sekujur tubuhmu berdarah. Karena itu, aku memanggil kakak kedua Leng dan yang lainnya untuk menopangmu. Anda pasti bukan dari sini kan? Janganlah anda naik ke gunung itu lagi. Sangat mudah bagi orang yang tidak mengenal daerah ini menjadi korban bagi binatang di dalamnya." Matanya yang indah bersinar ketika ia senyum lagi dan terlihat lesung pipi di kedua pipinya.
Xu Que masih terpukau oleh kecantikannya.
Demi tuhan. Bagaimana wanita cantik sepertinya bisa ada di bumi. Dibandingkan dengan gadis cantik yang menyerangnya, gadis desa ini berada pada tingkat yang berbeda. Ia cantik bagai sekuncup bunga dan wajahnya menyerupai seorang dewi. Sulit bagi Xu Que untuk mengontrol dirinya sendiri.
"Jangan takut. Ini adalah desa Pan Shan. Binatang buas tidak akan datang kesini. Selain itu, banyak manusia dewa yang dapat mengalahkan mereka." Gadis mungil ini melihat ekspresi Xu Que dan mengira bahwa ia masih takut. Xu Que menyaksikan tangan gadis itu memeragakan binatang tersebut sambil ia berbicara. Gadis itu sangat manis.
Xu Que menenangkan diri. Menatap gadis cantik adalah hal yang biasa. Namun, sikap tangguh yang ia pikul tidak boleh sampai jatuh.
Mendengar hal ini, ia duduk dan berkata, "Takut? Aku, Xu Que, tidak pernah mengenal rasa takut. Sejujurnya, aku adalah seorang pemburu. Kemarin saat aku diatas gunung, aku menemukan ribuan... err, berlusin-lusin binatang buas yang ingin menjadikanku makan malam mereka. Tapi aku tidak takut sama sekali. Ketika aku menemukan mereka, aku berdiri tegak dan berteriak kepada mereka. Semua orang pasti akan mati cepat atau lambat, tidak peduli apakah kematian mereka parah atau tidak. Tapi aku, Xu Que, tidak akan pernah menyerah. Lalu aku bertarung selama tiga hari tiga malam lamanya. Lihatlah bekas luka ini, mereka adalah hasil perbuatan serigala buas.."
"Ah? Kami tidak pernah mendengar adanya serigala di gunung itu!"
"Masa sih? Mungkin serigala tersebut datang dari gunung yang lain! Aiya, jangan pedulikan hal sepele seperti itu. Intinya, aku tidak mau menjadi makanan mereka, dan aku memutuskan untuk lompat dari gunung itu. Siapa sangka surga masih menjagaku dan mengirimkan seorang dewi untuk menjagaku. Terima kasih."
"Ah.. Aku... Aku bukanlah seorang dewi. Namaku Xiao Rou." Gadis kecil itu terdiam sejenak dan wajahnya memerah malu, sambil menundukkan kepalanya.
"Tidak apa-apa Xiao Rou. Mulai hari ini, kamu akan menjadi dewiku" jawab Xu Que dengan tulus.
"Kamu... Bagaimana kamu bisa berkata... Ah...." Xiao Rou terdengar gelisah dan bingung dan ia pergi sambil menutupi wajahnya yang manis.
Di sini, meskipun hanyalah desa kecil, penduduknya masih sangat tradisional dan konservatif.
Dengan berbicara begitu, Xu Que sama saja dengan bertindak semena-mena dan menggoda Xiao Rou, bukan hanya memuji parasnya yang cantik.
Xiao Rou lari dari gubuk itu dan bersembunyi di luar sambil mengipasi wajahnya yang panas memerah dengan jarinya yang mungil.
Xu Que berbaring di kasur dan tersenyum kagum pada dirinya sendiri.
Ia berhasil bersikap tangguh. Ia mendapatan tambahan 2 poin dan ia puas dengan itu. Itulah mengapa ia memutuskan untuk merayu dan memuji Xiao Rou.
Lalu ia membuka kembali sistemnya dan sebuah layar muncul di depannya.
Host : Xu Que
Tahap Pengembangan : Penyempurnaan Qi level 10 (Kemajuan Kecil)
EXP : 0/1000
Poin Bersikap Tangguh : 7 poin
Arah Kekuatan : <Ancient Five Elements Arts> Beginner's Level
Pekerjaan : Tidak ada
Status : Pangeran Consort dari Negara Api Timur
"Eh?"
Xu Que terkejut.
Terakhir kali ia melihat tampilan sistem tersebut, semuanya masih sama—level 10 pada tahap penyempurnaan Qi. Namun sistem memberikan catatan kecil bahwa ia masih pemula. Dan sekarang berubah menjadi 'kemajuan kecil', seakan-akan ia telah naik level meskipun hanya sedikit saja. Apakah ini adalah hasil dari proses menghancurkan dan memperbaiki meridianku?
Oh, jika benar itu alasannya, maka penderitaanku kemarin tidaklah sia-sia.
Xu Que menjadi agak tenang ketika ia berbicara kepada sistem, "Aktifkan proses pemulihan. Bantu aku untuk sembuh dari luka-lukaku."
"Ding! Mengaktifkan proses pemulihan. Satu poin bersikap tangguh digunakan."
Shua!
Dalam sekejap, rasa sejuk dan dingin mengalir di sekujur tubuhnya.
Xu Que merasakan tubuhnya diselimuti oleh kenyamanan dan rasa rileks. Rasanya sama seperti berendam di pemandian air panas setelah hari yang panjang dan melelahkan, memperlebar setiap pori-porinya.
Setelah beberapa saat, setiap rasa sakit yang ia rasakan sebelumnya telah hilang dan energinya telah kembali. Ia merasa jauh lebih kuat dibandingkan ketika ia masih terluka.
Xu Que kemudian tertawa puas sambil melompat dari kasurnya. Ia mengepalkan tangannya sambil meregangkan tubuhnya.
"Pa! Pa! Pa-da!" Ia merobek seluruh perban yang membungkus tubuhnya dan membiarkannya jatuh di lantai.
'Chi-ya!' Xiao Rou yang sudah lebih tenang dari kejadian tadi mendorong pintu dan masuk.
Pandangannya tertuju kepada Xu Que. Matanya terbelalak dan senyum manis di wajahnya berubah menjadi ekspresi takut diikuti oleh teriakan yang keras. Wajahnya berubah merah dan ia langsung lari keluar dari kamar itu.
Xu Que terdiam sejenak, ia menjadi curiga dan melihat tubuhnya sendiri. Apa yang ia lihat membuat wajahnya berubah menjadi merah bagaikan hati seekor babi.
Sial, siapa yang menanggalkan bajuku?