Seorang remaja berumur 15-16 tahun tergeletak di dalam toilet,perlahan tangan remaja tersebut bergerak dan tak lama kemudian membuka matanya. Ya remaja tersebut adalah Reyhan sang MC kita. Yang saat ini sedang mengamati keadaan di sekeliling nya.
''Di-dimana aku apakah aku telah tiba di dunia high school of the dead,'' ucap Reyhan yang sedang duduk sambil mencubit pipinya berharap bahwa semua yang dialaminya tadi hanyalah sebuah mimpi belaka.
''Aw...! Sakit ternyata ini bukan mimpi,tapi bukankah tadi sistem memberikan sebuah pedang,''
Reyhan pun segera mencari pedang tersebut dan menemukan nya tergantung di belakang pintu toilet.
''Hah... Syukurlah pedangnya masih ada,tapi bagaimana aku berbicara dengan sistem?.
''oh iya hp! Hp ku mana.'' Reyhan pun kemudian meraba saku baju dan saki celananya hingga menemukan hpnya kembali.
Setelah menemukan handphone nya Reyhan pun menyalakan layar hp tersebut dan benar saja setelah Reyhan menyalakan kembali hp nya terdapat beberapa pesan dan tugas dari sistem.
''Selamat tuan rumah telah tiba di dunia high school of the, berikut adalah tugas yang harus dilakukan tuan rumah.''
'' 1.Tuan rumah harus bisa bertahan hidup sampai waktu waktu yang telah ditentukan.
2. Tuan rumah harus membunuh 50 zombie.''
''Hukuman yang diterima tuan rumah jika mati, akan dikirim kembali ke bumi dan semua ingatan tentang sistem akan di hapus dan dan mati mati di hari ketiga.
Dan hukuman jika tidak menyelesaikan tugas seluruh ingatan tuan rumah tentang sistem juga akan dihapus dan diberi satu minggu untuk hidup lalu mati.''
Dengan keringat dingin Reyhan meneguk salivanya dan entah kenapa dia merasakan punggungnya terasa dingin.
''ugh... Tak ku sangka ternyata sisten sangat kejam jika kita mati di dunia ini sama saja jika kita mati di dunia nyata.'' Reyhan pun hanya bisa pasrah dan menerima tugas diri sistem.
''Status tuan rumah di dunia ini adalah seorang anak yatim-piatu yang bekerja magang di sebuah minimarket.''
Sudut mulut Reyhan berkedut ketika membaca statusnya, bukankah statusnya sekarang di dunia ini sama saja seperti di dunianya.
''Oh iya sistem apakah ada cara mudah untuk mengakses mu, karena akan sangat susah jika hp ku tiba tiba menghilang Atau rusak?'' tanya Reyhan.
''Jika tuan rumah ingin mengakses sistem,tuan rumah hanya perlu berkata''sistem buka status'' maka sistem akan muncul di depan tuan rumah dan layar sistem hanya bisa dilihat oleh tuan rumah,'' jawab sistem
''Wow! sangat keren seperti memainkan sebuah game. Baiklah sistem tolong buka statusku,'' perintah Reyhan.
''status tuan rumah"
Nama: Reyhan
No peserta: 09
Zombie yang dibunuh: 0/100
Senjata : Pedang Kusanagi.
Jumlah peserta : 100
Tokoh sistem : terkunci
Poin sistem : 0
Reyhan yang melihat seterusnya cukup terkagum dengan kehebatan sistem.
''ternyata banyak juga orang yang terpilih seperti ku,apakah mereka orang dari berbagai negara ataukah hanya di negaraku saja?'' pikir Reyhan dan hendak untuk menanyai sistem, namun sebuah ketukan dari luar pintu mengagetkan Reyhan.
Tok ...
Tok...
Tok...
''Rey-san apakah kamu baik baik saja di dalam,'' tanya suara laki laki berumur 20an di balik pintu
''Oh ... Saya sudah baikan sekarang, maaf telah merepotkanmu Hajime-san,'' jawab Reyhan di dalam toilet.
''Syukurlah jika kamu sudah baik baik saja jika perutmu masih sakit lebih baik kamu pulang saja biar aku yang sementara menggantikan mu,'' saran Hajime
''sepertinya itu tidak perlu hajime-san aku merasa perutku sudah baikan dan aku akan tetap bekerja hari ini dan terimakasih untuk bantuannya,''jawab Reyhan dengan ramah karena tahu bahwa hajime merupakan orang yang baik.
''baiklah kau itu maumu saya akan ke depan dulu sepertinya ada seorang pelanggan yang datang,'' ucap Hajime dan berjalan ke arah kasir.
''Halo nyonya selamat pagi selamat datang di toko kami apakah ada yang bisa saya bantu,'' sapa hajime menatap ramah ke seorang wanita paruh baya yang sedang tertunduk.
Hajime yang melihat tingkah wanita paruh baya tersebut pun merasa aneh dan mencoba sekali lagi untuk menyapanya.
''Halo nyonya apakah anda baik baik saja? Jika anda merasa kurang sehat anda bisa duduk dulu di sebelah sana,''tanya Hajime namun lagi lagi wanita tersebut tetap terdiam tanpa merespon
Perasaan Hajime mulai terasa aneh ketika wanita paruh baya itu tidak meresponnya.
Dengan perlahan Hajime mulai mundur dan hendak berjalan untuk mengambil teleponnya yang di letakkan di belakang meja kasir, namun ketika hajime baru berbalik membelakangi wanita tersebut, wanita tersebut terjatuh dan tergeletak di lantai.
Hajime yang mendengar suara benda jatuh refleks membalikkan tubuhnya dan melihat wanita tersebut telah tergeletak di lantai dangan dengan cepat menghampiri wanita tersebut dan mencoba untuk menyebarkannya.
Setelah Selesai Mengecek kondisi wanita tersebut Hajime menemukan sebuah bekas gigitan di lengan tangan kanan wanita tersebut.
''Apakah wanita ini baru saja di gigit oleh anjing atau kucing, namun dilihat dari bekas gigitan tersebut sepertinya itu dilakukan oleh manusia,'' Pikir Hajime
Setelah lama mencoba untuk membuat wanita tersebut namun tidak berhasil,Hajime pun berniat untuk memanggil ambulans
''Aku harus segera memanggil ambulan, aku tak tau apakah wanita tersebut menderita penyakit dalam.'' Hajime Pun berdiri dari duduknya dan berjalan untuk mengambil hpnya namun diswtelah beberapa langkah Hajime mendengar wanita yang pingsan mengeluarkan suara geraman yang seperti suara hewan.
Hajime yang mendengar suara geraman tersebut dengan reflek membalikkan tubuhnya dan melihat tubuh wanita tersebut mengalami kejang kejang namun itu hanya beberapa saat lalu berhenti dan dengan gerakan yang aneh dengan perlahan wanita itu pun bangun dan duduk di lantai menatap Hajime dengan mata putihnya.
Sedangkan Hajime yang menatap mata wanita itu mulai merasa takut pasalnya pupil mata hitam wanita itu telah berganti menjadi warna putih dan beberapa urat menonjol di wajah wanita itu membuat Hajime merasa ngeri takut di saat bersamaan.
Dengan tubuh yang gemetar dan punggung yang terasa dingin, hajime mencoba untuk untuk berbicara.
''n-nyonya apakah anda baik baik sa-.'sebelum Hajime menyerasikan ucapanya wanita tersebut tiba tiba melompat ke arah Hajime dan menggigit lehernya.
Sedangkan Hajime yang mendapat serangan tiba tiba tersebut hanya bisa mencoba menahan agar wanita tersebut tidak menggigit nya namun sekuat apapun Hajime itu menahanya wanita tersebut pun berhasil menggigit Hajime yang terbaring di lantai akibat dorongan wanita tersebut.
Dengan keadaan putus asa Hajime mencoba berteriak berharap seseorang dapat mendengar teriakan dan menolong nya.
''Arg...! Seseorang kumohon tolong aku, tolong ada seorang wanita gila di sini,'' teriak Hajime putus asa sambil menahan rasa sakit gigitan wanita itu yang semakin brutal menyerang Hajime.
Sedangkan di sisi lain, Reyhan yang mendengar suara teriakan Hajime hanya bisa duduk diam membisu, dengan keringat dingin bercucuran di seluruh tubuhnya.
''Ap-apakah plot ceritanya sudah dimulai,''
Memang erat erat katana dengan sebuk hitam, Rayhan mencoba mengatur nafasnya dan mencoba untuk mendapat ketenangannya kembali.
''huh... Ayo Rey, kamu harus berani dan gak usa ragu,'' gumam Reyhan menyemangati dirinya.
Menegakkan badannya dan meletakan sarung katana di belakang punggungnya, Reyhan pun mulai melangkah ke arah pintu toilet dengan pedang katana di tangan kanannya.
Reyhan dengan gerakan perlahan membuka pintu dan berjalan keluar toilet, baru beberapa saat keluar dari toilet Reyhan melihat seorang wanita sedang memakan Tubuh hajime yang telah tak bernyawa.
Punggung Reyhan terasa dingin ketika melihat Wanita tersebut mengangkat wajahnya dan melihat ke arahnya.
Arg!!
Wanita itu meraung dengan keras ke arah Reyhan yang berdiri dengan memegang sebuah katana di tangannya dan dengan gila berlari kearah Reyhan.
Jantung Reyhan berdetak kencang ketika melihat wanita tersebut dengan gila berjalan ke arahnya.
Memegang erat katananya Reyhan mengangkat tangannya berpose seperti pemukul bola. Dan ketika wanita itu hendak menerkamnya Rayhan mengayunkan kedua tangannya dan menebas leher wanita tersebut hingga putus sehingga darah keluar dari leher wanita tersebut seperti air mancur yang bercucuran, dan kepala wanita tersebut bergelinding mengenai kaki Reyhan.
Bersambung~