Seluruh tubuh Tan Bengbeng terasa lemas karena kelelahan hingga ia nyaris tertidur begitu kembali ke kamarnya dan berbaring di atas tempat tidur.
Ia hanya bisa memikirkan setengah dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam benaknya sebelum tertidur.
Setengah tertidur, wanita itu mendengar suara kursi roda yang menggelinding.
Ketika ia berhasil membuka sedikit matanya, ia melihat Qi Yan duduk di samping tempat tidurnya sedang menatap dirinya dengan tatapan jahat.
Rasa kantuk di dalam tubuhnya dengan seketika lenyap sama sekali.
Dengan cepat duduk di tempat tidurnya, Tan Bengbeng mencengkeram selimutnya dengan tegang dan membungkus dirinya dengan selimut tersebut. Lalu, ia menatap tajam pada pria itu.
"Kapan kau masuk ke sini?"
"Barusan."
"Rumah sudah dibersihkan. Sudah malam, aku mau tidur."
"Yah, aku datang untuk tidur bersamamu."
Qi Yan menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan oleh wanita itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com