Nian Xiaomu belum terlalu lama mengenal Zheng Yan. Dari beberapa kali interaksi mereka, ia dapat merasakan kalau Zheng Yan adalah orang yang santai dan berani.
Tapi sekarang, ketika mereka menyebutkan Keluarga Mo, ekspresi wanita itu berubah.
Berubah menjadi rasa kagum.
Lalu menjadi resah.
Bahkan ada rasa takut.
Seakan jika mereka menyinggung Keluarga Mo, sama saja seperti menyinggung dewa kematian.
Nian Xiaomu terkejut.
Zheng Yan berjalan ke depan Nian Xiaomu dan memegang bahunya. "Nian Xiaomu, aku tidak sedang bercanda. Pikirkan baik-baik. Apakah kau berhubungan dengan seseorang dari Keluarga Mo? Apakah kau melakukan sesuatu yang menyinggung mereka?"
"…. aku benar-benar tidak ingat!" Nian Xiaomu menepis tangan Zheng Yan dan menjawab sambil mengernyitkan dahinya.
"Bahkan jika aku memang tanpa sadar sudah menyinggung mereka, aku hanya perlu mengklarifikasi kesalahpahaman ini."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com