Zheng Yan bagaikan sebuah kapal yang terapung di permukaan laut yang akhirnya berlabuh setelah waktu yang lama.
Ketika Mo Yongheng selesai, Zheng Yan begitu kelelahan hingga meringkuk seperti seekor udang dan menggumamkan makian "bajingan" dan "pembohong" pada pria itu sambil menyelimuti dirinya.
Wanita itu bahkan tidak memiliki tenaga untuk mengangkat sebuah jari.
Tapi, teringat apa yang dikatakan oleh Mo Yongheng sebelumnya, Zheng Yan tidak dapat menahan diri dan terus bergumam, "Kau pembohong … kau bukan Kakak …."
"Mo Yongheng adalah seorang bajingan …."
"Kau menindasku … aku tidak mau bermain lagi denganmu … bahkan kalau kau memberiku cokelat, aku tidak mau bermain denganmu …."
Ingatan wanita itu bercampur aduk.
Ia bahkan tidak bisa membedakan antara Mo Yongheng dan Kakaknya, atau merasakan sesuatu yang berbeda di antara keduanya.
Mo Yongheng memeluknya, jarinya yang ramping mengelus alis wanita itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com