Dengan anggun Qiran berjalan menuju ke dalam gedung pusat perbelanjaan itu. Ia tidak tahu jika ada seseorang yang sedang memperhatikan nya. Ya, siapa lagi kalau bukan karyawan yang sempat cekcok dengan Qiran pada Minggu yang lalu. Berhubung belum ada pengunjung, semua karyawan diperintahkan untuk menghadiri meeting bersama di ruangan yang sudah disiapkan.
Setelah semuanya masuk, asisten Adin pun memberi salam dan hormat kepada mereka terutama untuk Qiran. Ia pun memperkenalkan Qiran bahwa wanita cantik itu adalah putri tunggalnya pak Marco. Tentu saja semua karyawan yang mendengar nya pun terpana dan tidak ada yang menyangka bahwa pak Marco memiliki putri secantik Qiran. Namun, ada pula yang sebagian ingat wajah Qiran saat dirinya cek-cok dengan salah satu temannya. Mereka saling berbisik, dan terlihat sangat menegangkan.
"Ya ampun, Din. Aku tidak menyangka akan berurusan dengan anak bos kita. Aku takut, Din," kata Susi kepada Dina.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com