"Alby! Apa ini Alby yang ke mana-mana selalu barengan sama Caca?" celetuk neneknya Caca. "Nenek lupa-lupa ingat soalnya."
"Apa! Selalu barengan!" kata Qiran dalam hatinya.
Alby hanya bisa terdiam dan sedikit tersenyum, ketika neneknya Caca menyapa nya. Sedangkan yang lainnya hanya saling berpandangan, karena ucapan yang dilontarkan oleh neneknya Caca, membuat mereka terperangah seolah tidak percaya kalau Alby dan Caca saling berteman dekat.
"Nenek, apa-apaan sih? Jangan begitu ah, malu!" bisik Caca kepada nenek nya.
"Loh, memangnya kenapa? Kan nenek benar-benar lupa," kata Neneknya Caca.
"Ya, tapi ..."
Belum juga Caca selesai bicara, tiba-tiba saja ayahnya Caca menyelangnya. "Sudah-sudah, jangan berdebat di sini, malu ah!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com