Mata Shi Guang mengikuti arah yang ditunjuk Xiao Bai, tempat kucing kecil tadi terbaring di genangan darah segar. Ia lalu menghampirinya untuk memeriksa lukanya—tendangan Yang Sitong sebelumnya menyebabkan luka yang besar. Saat itu, kucing tersebut telah pingsan, menyisakan napas pendek dan samar. Shi Guang mengelus bulu di tubuhnya dengan lembut dan mengangkatnya dengan hati-hati.
"Apakah sudah mati?" Mata Xiao Bai kini benar-benar merah.
"Belum. Kita mungkin masih bisa menyelamatkannya kalau kita bawa ke klinik sekarang juga."
"Ayo cepat kita bawa!" Xiao Bai langsung menjulurkan tangan untuk memeluk kucing itu, lalu memelototi Yang Sitong, seakan ingin memaku wanita itu di dalam ingatannya dan membalas dendam di kemudian hari.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com