Kehidupan benar-benar memberi banyak pelajaran di hidup Fera, di mulai dari kehilangan saudara kembarnya, sempat membenci Daffa yang kini jadi suaminya, dan terakhir papanya yang pergi meninggalkan ia dan mamanya.
Tak terasa sudah lima bulan keduanya menjalani pernikahan. Namun, masih ada hal yang masih mengganjal di hati wanita itu.
"Sayang, aku kepikiran Mama," ucap Fera yang masih berada di dekapan suaminya pagi itu.
"Kenapa?" tanya Daffa.
"Aku takut merepotkan mamamu, mereka kan sekarnag tinggal bersama."
"Ah, nggak. Toh mamaku juga senang dan mempersilahkan mamamu tinggal bersamanya."
"Aku jadi penasaran, apa Mama mau menikah lagi tidak, ya?"
"Hus! Sembarangan! Papa meninggal kan belum setahun, Yang. Menurutku, gak mungkin mama seperti igh."
"Iya, sih. Hanya saja, kalau memang ada pria pilihan mama yang menyayanginya apa adanya, aku setuju kok. Biar mama ada teman hidup."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com