Satu pesan masuk ke ponselku. Riko telah mengetahui, atau dia baru menebak, atau dia sedang mencari tahu. Mataku membius keheningan di ruang kamar ini. Tadinya, Jose sudah menungguku di luar atau di bawah sana.
Sepertinya, aku harus membalas setidaknya satu kalimat saja.
[Jose yang udah nyerahin Adrian ke polisi, mungkin. Adrian kayaknya udah banyak berbohong, gue rasa, kelima cowok itu memang punya hubungan dekat sama Adrian.]
Terkirim.
Aku segera menjejalkan ponsel ke dalam tas selempang. Tirai jendela yang terbuka, menyoroti cahaya terangnya siang ini. Tanganku segera menarik tabir, menutup ruangan agar menjadi gelap. Lebih terasa nyaman.
Kini, aku meninggalkan ruang kamar sempit, pintu yang telah tertutup rapat. Tidak ada suara yang lebih dari keberadaanku. Aku harus mengejar posisi Jose yang sedang menunggu di bawah sana. Padahal, perutku harus diisi dengan beberapa jejal makanan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com