Dua orang polisi lalu lintas telah berdiri sambil mengacungkan tangannya ke depan kendaraan. Tepat di hadapan kami berdua, aku, dan Sesil yang sebentar lagi akan tiba di hotel—tempatnya bekerja, termasuk tempatku bekerja tak lama kemarin.
"Duh, kita malah diberhenti gitu aja," keluh Sesil akhirnya menepi di sisi jalanan raya.
Dua polisi itu datang menghampiri sambil mengecek beberapa peraturan yang mungkin kami langar. Tapi Sesil langsung menjulurkan kartu Sim beserta STNK yang berasal dari saku tasnya.
"Nih, gue orang Jakarta Pak. Nggak mungkin melanggar lalu lintas, lagian udah biasa kan lewat sini." Nada Sesil sedikit menyindir dua polisi yang sedang bertugas.
Salah satu tangan dari mereka hendak meraih kartu Sesil, tetapi malah ditarik kembali.
"Eets!" Sesil membuka kaca helm lalu menyolot mata tajam kepada dua polisi tersebut.
"Sebelum itu, boleh kita lihat surat perintah?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com