Mendengar kata Dubai, rasanya tak rela membiarkan dia pergi begitu saja. Kenapa? Bahkan tanganku sempat menyentuh untuk menolaknya pergi. Jose memperhatikan pergerakan pada diriku. Jika pergi ke Dubai, maka dia akan pergi terlalu lama.
Bukan karena aku akan rindu, tetapi aku akan tersendat untuk memajukan karirku lebih cepat. Sesuatu mendesakku untuk mencegahnya pergi, yakni sebuah kesepakatan kemarin.
"Lo kenapa cegat gue? Kan gue nggak bakalan langsung pergi gitu aja." Jose mencondongkan sorotan matanya ke arahku.
Lalu, tanganku segera menjauh dari sisi ujung jas hitamnya. Aku terpengaruh oleh kesepakatan yang selalu berbisik di ujung telingaku. Ingatan itu mendesakku untuk melakukannya.
Tapi, Jose mulai mencurigai pergerakanku. Akan kupastikan, aku tidak akan membuat kesepakatan ini ketahuan. Demi pertukaran keuntungan di antara kami berdua, aku dan Baron.
"Oh, gue kira lo langsung pulang gitu aja." Aku mengendurkan tanganku dari ujung kain jas milik Jose.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com