webnovel

Shousetsuka ni Mainichi ga Muzukashii

Dikisahkan seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA merupakan seorang penulis pendatang baru yang telah memenangkan penghargaan pada karyanya “Best Novel of the Year” tahun ini. Namun, pasca penghargaan itu ..., suatu keanehan terjadi di dalam dirinya saat dia hampir menamatkan novelnya. Akhir-akhir ini dia kesulitan untuk memikirkan jalan cerita untuk kisah yang hendak dia tuliskan. [Writer Block] Sebagian besar penulis memang pernah mengalaminya, dia tidak sadar kalau ini terjadi pada dirinya sendiri. Sebab apa dia mengalaminya, apakah ini adalah tekanan batin karena susahnya kehidupan yang telah dia jalani? Suatu hari, seorang sahabat dekatnya menyarankan untuk berkeliling ke sebuah tempat, anggap saja itu adalah liburan yang digunakan untuk sarana refreshing otak. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengunjungi sebuah negeri yang menjadi inspirasi novelnya. Sudah sejak lama dia ingin pergi ke sana .... Ternyata, kehidupan di negeri itu sama beratnya hingga membuatnya putus asa dan ingin kembali ke kehidupan jauh sebelum dia menjadi novelis. Tapi, siapa sangka .... Di tengah-tengah dirinya kehilangan semangat hidupnya, seorang pria yang tidak diharapkan hadir tanpa sengaja menjadi pasangan takdirnya, dan mengubahnya menjadi sosok yang kuat dengan mempertahankan impian besar dalam kehidupannya. Bagaimana lika-liku kisah seorang penulis yang telah mengalami writer block hingga bertemu orang yang ditakdirkan untuknya? *Simak kisahnya dalam novel, “Shousetsuka ni Mainichi ga Muzukashii” yang artinya “Hari-hari yang sulit untuk seorang novelis.” *Catatan: Cerita akan dilanjutkan dalam waktu dekat!

ANABANTINGAN · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
220 Chs

Tetaplah di Sisiku!

Belum sempat gadis belia yang mencoba bersikap lembut itu berdiri dan hendak meninggalkan ruangan ini, seorang anak lelaki yang masih pucat dan lemas itu meraih tangannya, "Tunggu!!" dia berseru mencegah gadis belia itu pergi.

"Eh?" gadis belia itu pun langsung menoleh setelah Yukimura berhasil memegang tangannya dengan erat. Wajahnya menatapnya dengan cemas.

Apa yang hendak diungkapkan oleh anak lelaki itu? Apa yang hendak disampaikannya?

"Tetaplah di sisiku." Pintanya dengan penuh harap.

"Kumohon tetaplah di sisiku ...." Dia mengulanginya sekali lagi, dia tertunduk pasrah dan mulai melemaskan genggamannya.

Kedua lelaki dewasa yang ada di belakangnya pun tersenyum optimis pada gadis belia ini sambil menganggukkan kepalanya tanda berarti permintaan anak lelaki itu harus ditanggapi.

"Hah~" gadis belia itu menghela napasnya dan berusaha menyikapinya dengan tersenyum lembut, "Baiklah, asal membuatmu tenang, aku tidak akan ke mana pun."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com