webnovel

Shousetsuka ni Mainichi ga Muzukashii

Dikisahkan seorang remaja yang masih duduk di bangku SMA merupakan seorang penulis pendatang baru yang telah memenangkan penghargaan pada karyanya “Best Novel of the Year” tahun ini. Namun, pasca penghargaan itu ..., suatu keanehan terjadi di dalam dirinya saat dia hampir menamatkan novelnya. Akhir-akhir ini dia kesulitan untuk memikirkan jalan cerita untuk kisah yang hendak dia tuliskan. [Writer Block] Sebagian besar penulis memang pernah mengalaminya, dia tidak sadar kalau ini terjadi pada dirinya sendiri. Sebab apa dia mengalaminya, apakah ini adalah tekanan batin karena susahnya kehidupan yang telah dia jalani? Suatu hari, seorang sahabat dekatnya menyarankan untuk berkeliling ke sebuah tempat, anggap saja itu adalah liburan yang digunakan untuk sarana refreshing otak. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengunjungi sebuah negeri yang menjadi inspirasi novelnya. Sudah sejak lama dia ingin pergi ke sana .... Ternyata, kehidupan di negeri itu sama beratnya hingga membuatnya putus asa dan ingin kembali ke kehidupan jauh sebelum dia menjadi novelis. Tapi, siapa sangka .... Di tengah-tengah dirinya kehilangan semangat hidupnya, seorang pria yang tidak diharapkan hadir tanpa sengaja menjadi pasangan takdirnya, dan mengubahnya menjadi sosok yang kuat dengan mempertahankan impian besar dalam kehidupannya. Bagaimana lika-liku kisah seorang penulis yang telah mengalami writer block hingga bertemu orang yang ditakdirkan untuknya? *Simak kisahnya dalam novel, “Shousetsuka ni Mainichi ga Muzukashii” yang artinya “Hari-hari yang sulit untuk seorang novelis.”

ANABANTINGAN · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
220 Chs

Menyambut Tamu Bagian 7

Begitu Cynthia kembali dan dia bersiap untuk sholat, kedua orang ini segera beranjak dari tempat berpijaknya, lelaki yang tampak suram itu membantu seorang anak lelaki yang masih pucat lemas untuk berjalan.

"Kau benar-benar bisa berjalan kan?" tanyanya dengan cemas karena begitu anak lelaki ini berdiri dari tempat tidurnya, dia agak sempoyongan.

"Ah~ setidaknya aku telah menjalankan kewajibanku untuk minum obat. Aku hanya ingin segera menyampaikan hal yang harus aku sampaikan, agar tidak menjadi beban pikiranku." Jawabnya dengan serius, dan 'Itulah alasan awalku mengapa aku di sini.

"Dan ... kurasa ... dia juga harus mengetahuinya ...." Ujarnya sambil menunjuk ke arah gadis belia yang sudah siap beribadah dengan menggunakan mukenanya.

"Eh? Aku?" karena dia merasa diperhatikan, dia masih belum bisa berkonsentrasi untuk menjalani ibadah tersebut, dia sejenak menoleh ke arah kedua lelaki yang masih berada di ruangan ini.

"Ya, siapa lagi kalau bukan dirimu." Ucapnya sungguh-sungguh.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com