webnovel

Akademi Totsuki

" Hah ? " Akira lalu mengalihkan pandangannya ke Neneknya itu.

" Jangan Hah aja, aku serius, Apa kau ingin masuk ke Akademi Totsuki yang kubicarakan itu ? " Sabeki kembali bertanya kepada cucunya itu.

" Males lah, aku tidak suka sekolah, belajar pelajaran umum itu membosankan. " Jawab Akira masih sambil mencucui piring kotor di wastafel.

" Hah~, kau benar benar tidak mendengarkanku saat aku bercerita ya, pokoknya kau masuk saja kesana, aku lelah memperkerjakanmu direstoran ini. "

Ucap Sabeki sambil menghela nafas.

" Oi Nenek Tua, kau bahkan belum mendengar pendapatku !!! " Teriak Akira kepada neneknya itu.

" Diamlah kau cucu brengsek, setidaknya sekali ini saja dengarkan omonganku !!! " Ucap Sabeki sambil teriak kepada cucunya itu.

" Apa kau bilang !!! Dasar Nenek Tua !!! " Mereka berdua saling berdebat sepanjang malam, namun akhirnya Akira kalah dalam perdebatan malam itu.

---------------------------------------

Saat ini terlihat seorang anak muda Berambut jingga keorenan dengan gaya rambut unik, ia memiliki mata oranye tua yang kemerahan dan wajah campuran antara asia dengan eropa.

Pemuda ini memakai kemeja putih yang dikeluarkan dari celana, Blazer hitam dengan garis putih dipinggirnya, dasi merah yang dikendurkan, kancing paling atas kemejanya dilepas memperlihatkan dalaman hitam yang ia pakai, dia memakai celana hitam dan dilipat hingga ke lutut, dan hanya memakai sendal jepit biasa dikakinya, penampilannya benar-benar seperti anak putus sekolah.

Sejak awal, Akira adalah anak yang tidak peduli akan penampilannya sama sekali, namun karena Nenek Tua seseorang, ia selalu dirapihkan, sehingga wajah dan potongan rambutnya cukup rapi.

" Hah~, Nenek Gila itu selalu saja memaksaku tentang sesuatu, apa dia sama sekali tidak memikirkan kesehatannya ?! "

Gumam Akira saat dalam perjalanan ke Akademi Totsuki yang akan dia masuki ini.

Akira menenteng sebuah koper, namun Koper itu berisi perlengkapan memasaknya, terdiri dari Kuas, Kuas, Kuas, dan Kuas, seluruh perlemgkapannya adalah kuas, dan beberapa bahan khusus lainnya yang selalu ia bawa unutk menjadi penyatu rasa makanannya.

' Heh, apanya Akademi, palingan sekolah itu cuma berisi nenek nenek seperti Nenek tua bangka itu, untuk apa aku bersekolah ditempat seperti itu ? '

Saat Akira masih berjalan sambil menutup matanya, ia tiba-tiba melihat para siswa yang memakai pakaian biru berlutut.

" Aku gagal di tes lanjutan !!! " Ucap salah satu pemuda sambil menjerit keatas.

" Hidupku sudah berakhir, sudah berakhir " Ucap pemuda lainnya sambil berlutut frustasi.

" Aku mohon padamu, aku akan membayar berapa saja, tolong tarik kembali pengeluaran anakku. "

Akira yang melihat itu memasang wajah bingung dan berpikir.

' Apa situasi ini ? Apa ini semacam drama atau apa ? '

Lalu ia melihat pemuda berambut merah didepannya, dan mendatanginya.

" Oi, ada apa ini ? " Tanya Akira kepada pemuda berambut merah itu.

" Ah, Entahlah aku juga tidak tahu. " Gumam Pemuda itu.

Lalu menyadari mereka belum saling kenal, Akira langsung menyodorkan tangannya.

" Aku Hyoujou Akira, salam kenal. " Ucap Akira.

Melihat tangan Akira yang diulurkan, pemuda berambut merah itu memperkenalkan dirinya.

" Aku Yukihira Souma, salam kenal juga. " Jawab Souma.

Sefelah itu mereka berdua melihat, Gunung, ya Gunung tinggi sekali, ini adalah lingkungan Akademi Totsuki, Sekolah masak terbaik di jepang.

" Ah, aku menelepon ayahku terlebih dahulu. " Ucap Souma sambil mengangkat.

" Oh, kalau begitu aku duluan, sampai nanti Yukihira " Setelah itu, Akira pergi meninggalkan Souma yang sepertinya sedang menelepon ayahnya.

Akira sempat berhenti sebentar, dan melihat keatas puncak bangunan.

" Tujuan pertamaku, melukis pemandangan Totsuki, lewat masakanku."

Setelah itu Akira mulai berjalan masuk.

----------------------

' Agggh, kenapa aku bisa tersesat, lagipula orang kaya macam apa yang membuat kompleks akademi menjadi seluas ini, ini gila.'

Itu benar, Akira tersesat, dia tersesat, dia sama sekali tidak menemukan tempat pengujiannya, namun setelah bertanya kepada petugas yang memakai pakaian formal, ia lalu diarahkan ke tempat pengujian.

" Ini tempatnya, pengujiannya akan berlangsung didalam. " Ucap Penjaga itu.

" Ou, Terima kasih Ossan " Ucap Akira, lalu ia masuk kedalam ruangan itu, dan ternyata sudah sangat ramai, namun tiba-tiba orang orang itu berlari kearahnya, Akira yang tidak tahu apa-apa kaget.

' Hah ?!?! Oi Apa ini !! Kenapa mereka lari kearahku. '

Akira membuat wajah kaget dan berkeringat, namun hal yang tidak diharapkannya, mereka berlari melewatinya sambil berteriak teriak.

Lalu saat Akira yang masih kebingungan dengan situasinya masuk, ia melihat wajah familier yang ia temui dibawah tadi, pemuda berambut merah, Yukihira Souma.

" Oi Yukihira kita bertemu lagi bukan " Ucap Akira sambil melambai kepada Souma.

" Aa, siapa ya ? " Jawab Souma dengan tidak sopan, namun Akira hanya dengan santai menjawabnya.

" Hyoujou Akira, ya ampun kau ini, apa kau tidak bisa mengingat nama seseorang dengan benar, ngomong ngomong Apa yang terjadi ? " Tanya Akira sambil melihat kedepan, ia melihat xua orang wanita yang sedang, bermesraan ?.

" Entahlah. " Jawab Souma. lalu Souma berbicara kepada kedua wanita itu.

" Memasak apa saja asal bahannya telur kan ? "

Saat Wanita berambut merah muda menyadari bahwa masih ada orang diruangan itu, ia menengok, dan wanita berambut oranye juga ikut mengalihkan tatapannya ke Akira dan Souma.

Ia lalu berpikir dengan mata sedikit bergetar.

' Aku ? Memiliki penantang ? '

---------------

" Selama kalian berdua menggunakan Telur , kalian bis amembuat apa saja, tapi, apa kalian yakin mau melakukannya ? "

Ucap wanita dengan rambut oranye itu.

" Yah Syukurlah, kupikir kau akan menggagalkanku sebelum aku memasak. "

" Menjaulah !!! "

Sedangkan mereka bertiga bertengkar, Akira hanya fokus dengan wajah serius saat membuka kopernya di meja.

Ia lalu menyiapkan 4 kuas untuk membuat hidangan yang akan ia sajikan kali ini.

' Telur ya, kita lihat~ Apa yang bisa kita buat dari ini hehe. '

Akira tersenyum maniak saat ia melihat kuasnya, 4 Kuas yang akan dia pakai antara lain adalah, Jenis Round, Fan, Flat, dan Rigger.

"" Jangan Seenaknya !!! "" Teriak kedua wanita itu kepada Souma, namun Akira masih fokus terhadap kuasnya.

" Dan juga kau !!! Apa yang kau lakukan, ini adalah memasak bukan melukis, kenapa kau membawa banyak sekali kuas !?!? " Teriak Wanita berambut merah muda yang dikenal sebagai Arato Hisako.

Saat Arato mengatakan itu, Souma dan Erina juga mengalihkan tatapannya kearah Akira, yang masib membelakangi mereka, sibuk dengan dunianya sendiri.

" Memangnya kenapa ? Kau masalah jika aku memasak menggunakan kuas ? " Ucap Akira tanpa mengalihkan pandanggannya dari kuas, sehingga membuat Arato tidak bisa berkata kata.

" Kalau begitu kalian berdua, aku akan mencicipi hidangan kalian itu, yang mencerminkan masakan koki Rendahan. "

Ucap Erina dengan sombong.

" Dengan senang hati. " Ucap Souma

Sedangkan itu, Akira mengabaikannya dan masuk kedunianya sendiri, ia memakai bando hitam yang ia ambil dari tasnya untuk menghindari poninya menghalangi visinya, ia seketika memasuki tingkat kefokusan abnormal, saat matanya tanpa sadar bercahaya.

Erina dan Arato melihat hidangan Souma yang menjadi perhatian utama mereka, setelah mencicipi hidangan Souma, Erina mengatakan bahwa itu menjijikan, yang membuat Souma terkaget.

" Eh ?!?!?!?!? "

Setelah itu, Erina mengalihkan tatapannya ke Akira yang bahkan belum selesai membuat masakannya.

" Apa kau bahkan belum selesai, hmph, lau gagal, pergilah. "

Setelah itu, tanpa menjawab ataupun membantah, Akira lalu melepas bandonya dan berkata dengan suara dingin.

" Agungkanlah ! " Ucap Akira sambil meletakan piring makanan, atau bahkan bisa disebut Lukisan.

Erina, Arato dan Souma yang melihat masakan Akira melebarkan mata mereka.

""" Ini !!!! """"

Maaf kalau Fanficnya jelek, Baru pemula nulis Fanfic, lebih mudah nulis Novel daripada nulis Fanfic

GrandCastercreators' thoughts