"Aku suka sama kamu. Apa kamu mau jadi pacar aku?"
Seorang gadis yang tangannya tengah di genggam oleh seorang pria tampan di depannya tengah mengembangkan senyum.
Cinta yang telah lama ia nantikan akhirnya berbalas.
"Iya, aku mau"
Pria itu ikut mengembangkan senyum sembari menatap kedua bola mata gadisnya lekat.
Ia memeluk gadis itu dengan erat, seolah tidak ingin kehilangannya.
"Tapi, kenapa kamu bisa suka sama aku?"
"Karena kamu selalu duduk di tribun buat ngedukung aku, Nan"
Gadis bernama Nanda itu membalas pelukan pria yang selama ini berada di dalam hatinya.
Ia baru tahu, kalau mereka ternyata sama-sama memendam cinta yang mungkin tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya.
"Sejak kapan kamu suka sama aku, Satria?"
"Kamu nggak perlu tau sejak kapan. Yang jelas, aku beruntung karena telah berhasil mendapatkan cinta kamu"
Cinta memang selalu tahu jalan ke mana ia harus pulang. Meski tak di ungkapkan, ia akan menemukan jalannya sendiri.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com