"Neng lagi masak apa? Mau Mbak bantu?"
Sheila yang tengah mencuci sayur hanya menoleh sekilas dan tersenyum.
"Nggak usah, Mbak. Aku cuma lagi masak makan malam buat Ilham"
"Nggak apa-apa. Biar Mbak yang potongin cabe sama bawangnya"
Mbak Ana kemudian berinisiatif untuk mengambil bawang merah, bawang daun dan beberapa cabai hijau.
Selain sayur, Sheila juga akan membuat telur dadar yang penuh di taburi oleh bawang-bawangan.
"Neng, kalau boleh Mbak tau, kalian kapan menikah?"
"Maksud Mbak Ana, aku sama Ilham?"
Mbak Ana mengangguk. "Kalian berdua padahal udah cocok banget. Terus juga udah tinggal serumah, walaupun nggak tidur bareng"
Sheila sedikit terkekeh. Beraeti selama ini mbak Ana cukup memperhatikan interaksi mereka berdua.
"Aku nggak tau, Mbak. Itu kan gimana Ilham. Yang jelas, aku nggak akan maksa dia atau sampe mendesak. Dia juga baru mulai kerja, dan bu Ajeng juga masih harus di biayai"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com