"Lo mau pesen apa, She?."
"Terserah lo aja deh. Yang penting gue bisa makan dan kenyang," jawab Sheila masih tetap seperti dulu jika Boy menawarinya sesuatu.
"Oke. Karena hari ini gue lagi baik, jadi gue bakal pesen banyak makanan buat kita."
Sheila hanya mengangguk dan tak banyak menuntut. Ia hanya menatap sekeliling ruangan cafe tersebut.
Dekorasi yang sangat menarik bagi para pengunjung yang kebanyakan kaum remaja. Ada anak sekolah hingga mahasiswa yang mungkin juga sedang makan siang di cafe tersebut.
"Oh ya, She, hubungan lo sama Brama gimana?."
Sheila menaikkan sebelah alis sebari menatap Boy dan terkekeh pelan setelahnya. "Ngapain lo nanya kayak gitu? Bukannya kemaren lo udah ketemu sama cowok gue? Itu tandanya, gue udah gak ada hubungan lagi sama Brama," terang Sheila dengan suara tegas.
"Gue tau. Tapi kenapa lo putus sama Brama? Bukannya kalian berdua itu pasangan yang klop dan banyak dikagumi banyak orang?."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com