Aira penasaran dengan Ibnu, itu sih sudah bukan rahasia lagi. Sejak awal lelaki itu menginjakkan kaki di kampus, teman-temannya sudah tahu soal itu.
Lo, kok bisa? Ya iyalah Ibu itu dua tingkat di bawah Aira. Jadi ... Aira penyuka berondong, gitu ...?
Ah, nggak juga. Kadang cinta memang datang sesukanya. Dan cinta itu selalu saja tak bisa dipaksa.
Buktinya sekian lama kuliah di sana Aira sama sekali tak berminat menjalin hubungan dengan siapapun.
Apakah karena Andre yang dulu dekat dengannya tiba-tiba pergi begitu saja setelah menyelesaikan putih birunya. Apakah Aira terjebak cinta monyet rasa gorila?
Sepertinya enggak juga. Walau pun selama menjalani masa putih abu-abu, Aira bagai tak tersentuh teman lelaki, tapi hidup gadis itu happy-happy saja.
Bahkan di masa putih abu-abu itulah, Aira mulai membentuk diri dan kepribadian. Berlatih menyanyi bersama Oma Riani, dengan tekun telah dijalaninya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com