"Hah kamu tidak paham juga... Kalau ada laki-laki yang lambat bertindak dan mengambil keputusan, maka saat itu wanita akan lebih mendominasi!"
"Aku tidak mengerti!" Kata Marissa lugu.
"Hehehe...makanya kamu jangan terbawa arus gender! Kamu tahu kalau wanita punya kekuasaan, laki-laki akan bertekuk lutut kepada wanita (melamar)!" Marissa menggelengkan kepala, dia masih belum paham maksud Rosita, sepupuya itu aktivis LSM pembela wanita.
Rosita tertawa, dia dan Marissa berbeda latar belakang lingkungan.
"Marissa terus terang aku bukan termasuk orang yang tak mau menunggu!"kata Rosita cengengesan.
"Ah kamu...tenang aja, kalau jodoh tak lari kemana!" Marissa tersenyum bijak. Meskipun masih muda, gadis ini telah menjadi di konsultan bagi orang tuanya.
"Kamu lihat Johan Harold...dia sedang ngobrol dengan cewek cantik!" Rosita menunjuk Johan Harold dengan sudut matanya. Johan Harold sedang ngobrol dengan Esther, gadis itu datang bersama Lisa Padang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com