Mendengar ucapan Nio baru saja membuat Catherine merasa sikap Nio sangat dingin. Apa sebenarnya yang terjadi? Pikir Catherine bingung.
Catherine menatap Nio yang juga sedang menatapnya. Dari pada berdebat tetapi dia tak ingin menunjukan rasa ketidak sukaannya di atas ucapan Nio tadi, Catherine pun memilih menyingkirkan paper bag yang kini ada di hadapannya ke sisi lainnya sehingga tak menghalangi posisi duduknya dan Nio. Posisi keduanya hanya terhalang oleh meja kerja Nio saja.
"Jadi, untuk apa kamu memanggilku? Awalnya kupikir takan hanya ada aku saja yang sekarang ada di sini, kupikir kita akan membahas tentang hal yang mungkin berkaitan dengan kasus perusahaan Sasongko," ucap Catherine seraya menatap Nio serius.
Nio menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Dia menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kerjanya dan menatap Catherine selama beberapa detik.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com