webnovel

Seni Beladiri Dewa dan Iblis

Dunia dimana peperangan para dewa dan iblis terus terjadi... Manusia yang lemah dan tidak memiliki kekuatan hanya bisa pasrah menjadi korban peperangan Namun para dewa menyadari bahwa para manusia yang berada di alam bawah bisa saja membantu mereka di dalam perang dengan memberikan kekuatan mereka kepada para manusia... Lalu sang dewa tertinggi mengutus perwakilan dewa untuk mencari para manusia yang layak untuk mendapatkan kekuatan mereka dengan mengadakan kompetisi Para iblis mendengar rencana tersebut dan mereka gelisah jika para manusia yang diberkati kekuatan dewa muncul dan membantu dewa melawan para iblis Iblis pun mengikuti hal yang sama seperti yang dilakukan oleh para dewa, mereka mengutus perwakilan iblis untuk mencari para manusia yang menginginkan kekuatan dan membantu iblis untuk melawan para dewa... Nan Chen seorang remaja berusia 15 tahun kehilangan keluarga nya akibat peperangan para dewa dan iblis. Hatinya dipenuhi dendam namun dia cerdas dan bertindak dewasa... Nan Chen mendengar kabar tentang kompetisi para dewa dan iblis. Nan Chen yang menginginkan kekuatan untuk membalaskan dendam nya pun mengikuti kompetisi tersebut... Setelah memenangkan kedua kompetisi dan mendapatkan kekuatan tertinggi dari dewa dan iblis, Dewa dan iblis akhirnya mengetahui bahwa Nan Chen mengikuti kedua kompetisi dan mengkhianati mereka, Nan Chen pun menjadi ancaman bagi para dewa dan iblis Para dewa dan iblis kesal karena tindakan Nan Chen. Nan Chen diburu dan dibunuh karena telah mengkhianati kedua belah pihak... Namun takdir berkata lain, Nan Chen dibunuh dan dibuang ke sebuah jurang yang memiliki mata air abadi... Air mata abadi pun memperbaiki kerusakan yang ada di tubuh Nan Chen secara perlahan dan akhirnya setelah 10 tahun. Nan Chen bangkit kembali menjadi lebih muda. Nan Chen yang mengetahui bahwa dia hidup kembali pun mulai berambisi untuk menguasai dunia dan membuat dunia tanpa perang... Kisah perjalanan Nan Chen pun dimulai...

Rullayuki · Oriental
Sin suficientes valoraciones
391 Chs

Pintu gerbang sekte

Malam yang tenang berlalu begitu cepat

Pagi pun tiba dan Nan Chen bersiap untuk mencari sekte yang akan dimasuki nya hari ini

"Hey nak apakah kau sudah siap?" ucap Kakek Xiao Lang

"Ya aku sangat siap kek" ucap Nan Chen

"Baiklah aku akan memberi mu tiga pilihan sekte terbaik di ibu kota...Yang pertama ada sekte pedang langit dimana setiap murid nya diajarkan ber pedang dan memahami arti dari niat pedang, kekuatan dari pedang mereka yang sebatas murid dalam saja bisa dibandingkan dengan master pedang di luaran sana" ucap Kakek Xiao Lang

"Wahh apakah mereka hanya berlatih tehnik pedang ? dan tidak melatih tehnik beladiri yang lainnya?" ucap Nan Chen

"Ya setiap dari mereka hanya berfokus pada tehnik pedang dan membuat setiap murid konsisten dalam menjalani pelatihan namun mereka juga tidak dilarang dalam melatih tehnik lainnya" ucap Kakek Xiao Lang

"Hmm sangat menarik kek... Lalu apa sekte berikutnya kek?" ucap Nan Chen

"Sekte Yang berikutnya yang berada di urutan tiga teratas di ibu kota Cang ini adalah Sekte Tamara ... Sekte ini berfokus melatih Qi yang ada di dalam tubuh setiap muridnya, namun mereka juga melatih para muridnya dalam hal lain" Ucap Kakek Xiao Lang

"Sekte yang cukup kuat sepertinya kek, lalu apa sekte yang ketiga kek?" ucap Nan Chen

"Yang ketiga adalah Sekte dari para kultivator yang melatih Beast nya... Sekte tersebut dinamakan Sekte Beast master Xin atau biasa disebut Sekte Xin" ucap Kakek Xiao Lang

"Wah sepertinya sekte itu cocok untuk ku kek" ucap Nan Chen

"Selain sekte pedang langit, dua sekte lainnya cocok untuk mu" ucap Kakek Xiao Lang

"Hmm benar juga... Aku belum pernah bertarung menggunakan pedang jadi sekte pedang langit bukanlah pilihan yang tepat untukku" ucap Nan Chen sambil memegang dagu nya dengan sebelah tangannya

"Apakah kau ingin masuk Sekte Xin?" ucap Kakek Xiao Lang

"Hmm aku sedikit tertarik dengan sekte Beast master itu" ucap Nan Chen

"Namun jika aku menyarankan satu sekte, sebaiknya kau memilih sekte Tamara" ucap Kakek Xiao Lang

"Mengapa kek?" ucap Nan Chen

"Hmm karena sebaiknya kau memfokuskan untuk melatih Qi mu dan mengandalkan setiap pertarungan mu dengan Qi yang ada di dalam tubuhmu, lagipula Qi milikmu bukan lah Qi biasa" ucap Kakek Xiao Lang

"Ucapan mu benar kek" ucap Nan Chen yang langsung menurut dengan ucapan Kakek Xiao Lang

"Ya sudah kalau begitu ayo kita menuju ke Sekte Tamara" ucap Kakek Xiao Lang

"Ayo kek" ucap Nan Chen dengan nada yang begitu bersemangat

Mereka pun berjalan ke pusat ibu kota untuk mencari Sekte Tamara, Pusat ibu kota sangat ramai sesuai namanya, banyak orang berlalu lalang melakukan kegiatannya.

"Hey dimana Nulla?" ucap Kakek Xiao Lang saat melihat ke Nan Chen

"Oh dia ada di dalam baju ku" ucap Nan Chen

"Oh apakah dia mengecilkan ukuran tubuhnya?" ucap Kakek Xiao Lang

"Iya dia mengecilkan tubuhnya sehingga bisa berada di dalam baju ku" ucap Nan Chen

"Beast yang sangat menarik bukan?" ucap Kakek Xiao Lang

"Iya kek" ucap Nan Chen

"Hmm kek.." ucap Nan Chen

"Ada apa?" ucap Kakek Xiao Lang

"Sebenarnya aku teringat dengan kata kata Nulla" ucap Nan Chen

"Memang dia berkata apa kepadamu?" ucap Kakek Xiao Lang

"Hmm dia berkata bahwa aku hanya berpikir bahwa aku adalah yang terkuat di anak se usia ku" ucap Nan Chen

"Namun sepertinya kata kata itu benar adanya, aku selalu berpikir bahwa aku adalah yang terkuat di anak se usia ku namun sekarang aku tersadar bahwa dunia luar itu luas dan akan ada lagi yang lebih kuat dari ku" ucap Nan Chen

"Yah berpikir untuk menjadi yang terkuat sebenarnya tidak masalah namun sebaiknya jangan pernah sombong dengan kekuatan mu

karena banyak orang yang lebih kuat darimu" ucap Kakek Xiao Lang

"Iya kek aku akan mengingat nya" ucap Nan Chen

"Anak yang baik" ucap Kakek Xiao Lang sambil mengelus kepala Nan Chen

"Kek apakah kau berpikir aku mampu lolos dalam ujian seleksi nanti?" ucap Nan Chen

"Ya aku percaya dengan kemampuan mu yang sekarang kamu mampu lolos dalam ujiannya" ucap Kakek Xiao Lang

"Baiklah kek aku akan menganggap setiap lawan ku itu kuat dan aku tidak akan meremehkan mereka" ucap Nan Chen

"Pemikiran yang bagus" ucap Kakek Xiao Lang sambil tersenyum

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke Sekte Tamara yang jaraknya tidak jauh lagi dari mereka.

Dan setelah beberapa lama perjalanan, akhirnya mereka sampai di sekte Tamara

Sekte tersebut terlihat sangat besar dan sangat ramai

Banyak orang orang yang mengantri dan berkumpul di depan gerbang

Banyak juga anak anak seusia Nan Chen yang mengantri untuk mendaftar sebagai murid di sekte Tamara

"Woaah sangat banyak yang mendaftar kek" ucap Nan Chen

"Iya sudah pasti banyak yang mendaftar di sekte sebesar ini" ucap Kakek Xiao Lang

"Aku sangat bersemangat kali ini" ucap Nan Chen dengan penuh semangat

"Hahaha itu lah yang aku mau" ucap Kakek Xiao Lang

"Kek aku akan ikut mengantri, apakah kau ingin pergi?" ucap Nan Chen

"Ya aku akan pergi dan melihat lihat sekitar" ucap Kakek Xiao Lang

"Baiklah nanti saat aku sudah selesai mendaftar aku akan menemui mu kek" ucap Nan Chen

"Hahaha jika kau mendaftarkan diri mu saat ini, maka kau akan langsung mengikuti seleksi" ucap Kakek Xiao Lang dengan tawa nya

"Ya aku akan menemui mu saat seleksi nya sudah selesai" ucap Nan Chen

"Hey apakah kau mau gagal dasar anak bodoh" ucap Kakek Xiao Lang sambil memukul kepala nan chen

"Hah ada apa kek?" ucap Nan Chen

"Jika setelah seleksi berlangsung dan kau bisa kembali kerumah itu artinya kau dinyatakan gagal" ucap Kakek Xiao Lang

"Lalu jika aku lolos maka aku tidak bisa langsung kembali kek?" ucap Nan Chen

"Iya kau akan langsung dinyatakan sebagai murid sekte Tamara jika kau berhasil lolos seleksi dan sebagai murid apa kau disana itu tergantung hasil dari test mu, kau bisa saja menjadi murid luar atau murid percobaan dari sekte Tamara" ucap Kakek Xiao Lang

"Lalu apakah kita akan berpisah disini kek?" ucap Nan Chen

"Hmm sepertinya begitu" ucap Kakek Xiao Lang

Nan Chen menahan air mata nya

"Lalu kalau begitu kau akan pergi kemana setelah ini kek?" ucap Nan Chen dengan nada yang terisak Isak

"Hey mengapa kau menangis bodoh" ucap Kakek Xiao Lang

"Aku sedih karena harus meninggalkan mu kek" ucap Nan Chen