Keesokan harinya Rebecca tidak melihat Revan sama sekali. Sejak kejadian tadi malam dia mulai berpikir bahwa Revan sebenarnya adalah orang yang baik tapi dia salah jalan. Dia melihat di ujung sana ada Aldi. Lalu dia mulai berpikir tentang apakah Aldi sebenarnya mengetahui bahwa Revan adalah saudara tirinya.
Rebecca berusaha untuk menepiskan pikirannya itu karena dia tidak ingin terlalu ikut campur dengan urusan orang lain yang terlalu rumit. Dia lebih memilih untuk fokus terhadap impiannya dibandingkan memikirkan masalah orang lain yang tidak ada pernah ujungnya.
"Ah males! Lebih baik aku fokus dalam impianku selama ini! Semoga saja aku bisa mendapatkan beasiswa itu! "Rebecca menggumam dalam hati kecilnya sambil membaca buku yang telah dia pinjam di perpustakaan sambil menunggu bel masuk sekolah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com