Di sebuah kedai kopi pukul 04.00 sore. Kala itu senja menyapa dengan langit yang berwarna jingga. Gladys pun sedang menunggu di sebuah meja nomor 12. Dia menunggu kedatangan dari Brahma. Walaupun dia masih merasa sangat gugup sekali untuk pertemuan ini. Dia merasa tidak seperti biasanya. Namun dia berusaha untuk menepiskan pikiran-pikiran buruknya saat itu juga. Dia berharap bisa mengatakan tentang perasaannya itu.
Sepuluh menit kemudian Brahma pun datang. Hati Gladys merasa begitu sangat gugup sekali ketika melihat wajah Brahma yang semakin mendekat ke arahnya. Dia merasa sangat deg-degan. Dia merasa sangat bingung sekali saat itu juga. Dia hanya bisa untuk menelan salivanya sendiri. Dia berharap bisa menghilangkan rasa gugupnya ketika berhadapan dengan Brahma.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com