webnovel

Bocah Nakal

Editor: Wave Literature

Aneh sekali! Padahal dia sudah membangun penghalang untuk mencegah orang memasuki gua sebelum dia memulai latihannya. Jadi, bagaimana mungkin orang itu bisa masuk dan melarikan diri dengan begitu mudah?

Pria itu merentangkan tangannya lebar-lebar dan baju dalam putihnya terulur. Segala sesuatu di dalam gua itu melayang-layang di udara dan berputar-putar di depannya.

Tidak ada banyak barang di dalam gua itu, tetapi beberapa potong kain beterbangan di depannya.

Gu Xi Jiu sangat berhati-hati. Dia khawatir kalau para penyamun akan mengejarnya. Karena itu, dia mengambil muslinnya yang robek, tetapi meninggalkan beberapa potong kain di celah-celah di antara bebatuan.

Pria itu memandang kain yang robek itu untuk sesaat.

Tampaknya ini bukan bahan pakaian, melainkan tirai tempat tidur ….

Apakah ini berarti gadis itu datang hanya mengenakan tirai tempat tidur?

Dia tidak dapat melihat penampilan orang itu, karena dia hanya merasakan sentuhannya. Dia tidak mendengar suara atau mencium aroma apa pun. Dia bahkan tidak tahu jenis kelamin orang itu, apakah dia masih muda atau sudah tua ….

Namun, dia bisa dapat merasakan kalau telapak tangan yang telah menyentuhnya itu mungil, dengan bagian tengah yang kasar. Dapat disimpulkan bahwa orang yang telah melecehkannya adalah seseorang yang bekerja keras di antara tumpukan pekerjaan rumah.

Dia mengamati tubuhnya sendiri dan merasa kesal ketika menyadari dirinya hanya mengenakan baju dalam dan celana dalam. Dia tidak pernah berada dalam keadaan seperti ini sejak memulai perjalanannya.

Bocah nakal itu datang entah dari mana!

Mendadak dia mengambil jaket dan mengenakannya, kemudian menyentuh wajahnya. Topeng hantu muncul dan menutupi wajahnya. Topeng hantu itu benar-benar tampak menakutkan, sehingga tidak ada yang berani memandangnya berlama-lama.

Dalam sekejap mata, dia berada tepat di luar gua. Dia menengadah ke langit dan mengulurkan ujung jarinya ke atas, mengeluarkan seberkas cahaya putih yang bersinar lurus ke langit.

Sesaat kemudian, ada empat bayangan yang terbang dari empat arah yang berlawanan dan berlutut di depannya, "Selamat, karena Tuanku telah melewati gerbang!"

Lord itu memandang mereka sebentar lalu tersenyum. Dia kemudian bertanya, "Kalian pergi menghibur diri ke mana ketika aku sedang berlatih?"

Meskipun Lord mereka selembut angin dan hujan selama musim semi, mereka berempat gemetar dan berlutut, "Maaf, Tuanku! Kami telah menunggu di suatu tempat sejauh 50 kilometer dari Gunung Ning Wu …."

"Begitu." Sang Lord memainkan jemarinya lalu bertanya, "Apakah kalian melihat ada seorang ahli yang memasuki gua?"

"Tidak."

Mereka dapat melacak orang-orang ahli, karena mereka dapat dengan mudah merasakan dan menghalangi para ahli itu untuk masuk, atau menemukan cara mengalihkan perhatian orang yang melanggarnya.

Sang Lord memandang mereka dan tetap diam.

Saat itu pertengahan musim gugur, dan mereka berada di tengah hutan. Cuaca sangat dingin dan dedaunan kering berserakan di seluruh permukaan tanah. Namun, udara di sekitarnya semakin hangat; hampir terasa seperti musim semi.

Sang Lord sedang marah!

....

Mereka berempat dengan segera tersungkur ke tanah dan menggigil ketakutan. Lord mereka sangat luar biasa, sementara para ahli lain bisa menurunkan suhu menjadi delapan derajat Celsius lebih dingin, namun sebaliknya Lord mereka dapat menghangatkan suhu sekitar delapan derajat Celcius.

Tidak banyak hal yang bisa membuat Lord mereka marah. Walau mereka ketakutan, mereka juga merasa kebingungan. Salah satu dari mereka bertanya, "Tuanku, apakah ada yang menerobos masuk ke gua?"