webnovel

Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren

Hasan adalah putra dari keluarga yang berlatarbelakang alumni pesantren, dia seorang yang berkepribadian ulet dalam memegang pendapat yang menjadi keyakinan dan keinginannya. Paras wajah Hasan pun terbilang dapat menarik simpati orang lain terutama para gadis, sikap tanggung jawab, rendah hati menghiasi diri, sehingga tidak sedikit wanita yang jatuh hati padanya, seperti misalnya Aurel (kekasih terakhir Hasan di masa bangku MTs) dia tak kalah cantik dengan gadis lainnya, Bunga Desa mungkin sebutan yang pantas baginya. Akan tetapi, Orang tua Hasan mempunyai keinginan yang kuat yaitu jika Hasan nanti selesai pendidikan MTsnya akan di masukkan pesantren, agar mempunyai pedoman dalam menjalani kehidupan. Sudah pasti sebagai lulusan pesantren menginginkan anak-anaknya juga bisa meneruskan perjuangan Orang tuanya, Inilah sikap kegigihan Ayahnya dalam mendidik Anaknya. Di sinilah Izan teman seperjuangan yang selalu memberi dukungan, motivasi dan nasihat bijak pada Hasan agar mengikuti keinginan Orang tuanya. Bagaimana kisahnya? Akankah Hasan mengikuti keinginan Orang Tuanya? Bagaimana nasib Aurel? lalu Motivasi, Dukungan dan Nasihat Apa yang digunakan Izan dalam meluluhkan hati Hasan? ikuti keseruan kisahnya hanya di sini. "Sejarah Kesuksesan Pendidikan Hasan Di Pesantren"

Alhadi240891 · Historia
Sin suficientes valoraciones
184 Chs

Santri Nakal Part 4

Malam yang gelap menyelimuti belahan dunia, hanya sorot lampu yang memberi penerang suatu gubuk kecil yang terbuat dari sebilah bambu yang ditata rapi, bunga-bunga yang menghiasi disekelilingnya membuat sejuk dipandang. Hembusan angin malam yang membuat hawa dingin hingga menusuk tulang belulang, sehingga mengenakkan tidur.

Di dalam situlah Kang Anas membaringkan tubuhnya tak jauh darinya duduk seorang laki-laki yang gagah perkasa memperhatikannya, ya dia adalah Kang Hasan dia menyempatkan waktu untuk menemuinya.

Permasalahan yang terlalu berat menjadikannya dia dirundung mendung tebal, sendirian tanpa teman berjuang menghadapinya.

"Kang Hasan! Kamu sejak kapan disitu?" tanya Kang Anas sambil mendekati Hasan.

"Ya kira-kira, lima belasan menit, tadi setelah mijeti Abah diberi tahu kalau kamu mencari aku, jadi saya cepat-cepat kesini tapi kamu sudah tidur," tutur Hasan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com