webnovel

Segel Cinta Zayyan

Adolescente
En Curso · 125.2K Visitas
  • 426 Caps
    Contenido
  • 5.0
    16 valoraciones
  • NO.200+
    APOYOS
Resumen

Zayyan Daviandra Arjuna atau yang akrab dipanggil Zayyan adalah siswa tampan yang paling populer sekolahnya. Namun begitu, tidak berlaku bagi siswi cantik dengan sejuta prestasi bernama Anindhita Fazila (Dhita). Keduanya tidak pernah satu pemikiran dalam hal apapun baik akademis ataupun non akademis, ada saja bahan untuk saling menyerang satu sama lain dan hal itu sudah menjadi rahasia umum. Dan sialnya, mereka terjebak dalam satu hubungan yang tidak pernah di bayangkan sebelumnya di karenakan janjinya Dhita yang akan memacari lelaki tangguh yang menolong adiknya dari sekelompok preman kampung yang ingin memerasnya beberapa waktu lalu. “Gue terima,” jawab Zayyan dengan wajah tengilnya. Ternyata dia lah lelaki tangguh yang tanpa sengaja telah menolong adek kesayangannya Dhita. Seisi aula tempat pertemuan siswa siswi baru seketika menjadi riuh, mereka bersorak sorai dan bersiul girang. Nggak ada akhlak! Dhita tau lelaki tangguh itu satu sekolah dengannya karena penuturan sang adik yang menggebu-gebu. Dan karena itulah adiknya mau satu sekolah dengannya,itu karena adiknya terlalu mengidolakan sang penolong. Nggak di sangka lelaki itu musuh bebuyutannya. “Kapan gue nembak lo?!” kesal Dhita yang di abaikan Zayyan. Apa tujuan Zayyan pada Dhita sebenarnya? Bagaimana nasib hubungan mereka? Stop atau lanjut? Temukan kisah penuh canda tawa dan airmata dalam novel ‘Segel Cinta Zayyan’ Dijamin buat ngakak dan baper parah.

Chapter 1Janji Berujung Malapetaka

Zayyan Alviandra Arjuna, atau biasa dipanggil Zayyan, terlihat sedang menatap aneh kerumunan yang sedang menggelar acara penutupan pengenalan lingkungan sekolah pada siswa baru, itu karena mereka menatap dirinya dengan ekspresi aneh, padahal ia baru masuk ruangan ini.

"Ngapain kalian semua ngeliatin gue kayak gitu! kaya ngeliatin pencuri!" Zayyan yang tidak tau apa apa merasa tidak nyaman karena kerumunan melihatnya dengan ekspresi aneh, seolah olah ia telah mencuri barang penting milik mereka.

"Zayyan! Dhita mau jadiin lo pacar!" dengan suara kekeh karena tawa, Dina menerangkan apa yang terjadi. Sebenarnya dirinya juga gak nyangka kalau adiknya Dhita akan menunjuk cowok itu, makanya ia tertawa hebat.

"Eh! berhenti main main sama gue! cari cowo lain aja!" ketus Zayyan sambil melambaikan tangan sebelum menjauh dari kerumunan.

'Gila-gila aja apa gue disuruh jadi pacar cewek itu, kayak gada yang lain aja' pikirnya dalam hati sambil mengambil kesibukan lain agar terhindar dari pusat perhatian.

Sementara itu Dhita yang masih syok karena jawaban adiknya, masih terdiam di atas podium di depan aula acara.

Sontak ia sangat menyesali kata kata yang baru saja ia ucapkan beberapa menit yang lalu sebelum pusat perhatian semua orang tertuju pada Zayyan.

(Beberapa menit sebelum Zayyan masuk ke dalam aula)

"Daffa, kemarilah dan tunjukkan siapa orang yang menyelamatkanmu saat itu. Kakak udah janji akan berikan tanda terima kasih sama orang itu," kata Dhita dari podium di depan aula perkumpulan acara.

Siswa kelas 3 dan kelas 2 lain yang hadir saat itu bersorak ketika mendengar Dhita akan memberikan sebuah tanda terima kasih pada siswa yang beruntung, demi apa tu cewek terkenal cuek dan cukup ketus jika berinteraksi dengan para siswa.

Jadi, nggak heran kalo pengumuman ini buat semua siswa mau meninggoy karena happy. Dalam hati mereka iri sama cowok beruntung itu.

"Boleh kami yang request tanda terima kasihnya!" teriak salah seorang siswi di kerumunan yang tidak lain adalah sahabat Dhita sendiri, Dina.

Merasa tertantang Dhita mengangguk dengan senyum kecil di bibirnya.

"Gimana kalau dia dijadiin pacar" senyum itu langsung berubah menjadi cemberut ketika ia mendengar kalimat lanjutan yang diucapkan Dina.

Apalagi ketika semua orang bersorak mendukung permintaan yang diberikan Dina, itu membuat kepalanya hampir meledak. Tapi bukan Dhita namanya jika tidak bisa mengatasi masalah sepele seperti ini, ia menerima tantangan itu dengan keyakinan mutlak.

"Oke, kalian semua, diamlah! karena kebaikan dan keberaniannya yang telah menyelamatkan adikku, aku akan menjadikan pria itu sebagai pacar!" jantungnya hampir meledak ketika mengucapkan ini tepat di depan podium acara adik kelasnya.

Adiknya pun naik ke podium dan mencari wajah pria jagoan yang menyelamatkannya, dan saat itu kebetulan Zayyan masuk kedalam aula dengan berkas file di tangannya. Lalu dengan spontan Daffa menunjuk ke arah Zayyan, karena memang dialah yang menyelamatkan dirinya saat itu.

"Daf, lo udah gila ya, gue minta lo buat cari cowo yang nyelamatin lo, kenapa malah nunjuk sembarangan." menjauhkan mic dari bibirnya, Dhita berbisik dengan wajah mengerikan, karena ia tidak menyangka kalau adiknya akan menunjuk pria itu.

"Ya, karena memang dia orangnya kak." dengan mic di tangannya yang masih berdekatan dengan bibirnya, Daffa bicara dengan santai dan itu didengar banyak orang.

"Duh, mati gue." Dhita mengumpat hebat dalam hati, apalagi ketika melihat perhatian semua orang sekarang tertuju pada cowok paling dibencinya di sekolah ini. Dhita kehabisan kata kata.

"Dhita, kok lu diam aja sih." panggil Dina dari kejauhan setelah Zayyan menolak mentah mentah niat Dhita yang ia sampaikan barusan.

Suara itu menyentak Dhita dari lamunannya, dadanya kembang kempis menahan emosi pada adiknya, dan entah mengapa emosi pada pria itu juga muncul di benaknya.

"Udah, sekarang turun!" kata Dhita pelan pada adiknya dengan mata melotot ngeri, sebenarnya ia ingin memberikan adik laki lakinya itu pelajaran tapi ia mengurungkan niatnya karena sedang berada di depan umum.

"Ini, sepertinya ada kesalahpahaman disini, aku yakin bukan Zayyan orang yang dimaksud adik saya, jadi aku akan umumkan orangnya jika sudah ketemu nanti – –" Dhita baru aja mau ngeles tapi suara adiknya yang polos terdengar dari kerumunan.

"Aku tanda sama kakak itu kok, kalo ga percaya tanya aja sendiri orang memang dia yang nyelamatin aku waktu itu." Adiknya berpikir kata kata kakaknya barusan bisa menjatuhkan reputasinya dihadapan teman baru, jadi ia langsung mengklarifikasinya.

"Daffa, lu kenapa sih." gumam Dhita dalam hati, nafasnya sudah sangat sesak sekarang. Rasanya ia ingin mengganti adik sekarang juga, yang ini sama sekali tidak berguna baginya.

Dia gak tau apa gue lagi ngalihin isu itu barusan, kenapa dia harus nyantel lagi sih. sampe rumah nanti habis lo sama gue daf! masih berdiri kikuk di depan podium, Dhita kehilangan kata kata sekali lagi.

"Tu orang pada kenapa? Dina juga, ngapain ngomong yang enggak enggak kayak gitu barusan?" tanya Zayyan dengan kesal pada Yuda, sahabat dekatnya.

Siapa juga yang gak kesal kalau diliatin sama orang satu sekolah padahal baru 1 detik masuk ke ruangan dan belum ngapa-ngapain.

"Ini parah sih, kayaknya kali ini lo ga bakal selamat bre." Yuda hanya bisa menggelengkan kepala dengan wajah datar, adegan yang baru aja disaksikannya satu detik sebelum Zayyan masuk benar benar rumit untuk diceritakan ulang.

"Lama-lama lu gua tampol ya, jelasin dulu napa baru kalau mau buat kata kiasan, gue dengerin dah ampe maghrib gue jabanin." Yuda masih mempertahankan ekspresinya dengan gelengan kepala itu, terlalu sulit baginya menceritakan ulang, apalagi langsung pada Zayyan.

"Zayyan!"

"Kak Zayyan!"

"Dhita!"

"Dhita!"

Baru aja Zayyan mau introgasi Yuda lebih jauh, tapi tiba tiba suara bergema dalam ruangan menyebut namanya dan wanita yang paling dihindarinya di sekolah ini.

"Apa-apaan ini, eh berhenti," wajahnya sudah masam sekarang, moodnya rusak karena ulah orang orang dalam aula ini yang ia sama sekali tidak mengerti mengapa bisa begini.

"Kenapa jadi gini sih, habislah gue" sementara itu Dhita yang gak menyangka kalau keadaan akan jadi seperti ini hanya bisa menggigit bibir melihat aksi teman teman dan adik kelasnya.

"Woi bisa diam gak!" emosi melihat orang orang yang terus terusan nyebutin namanya, Zayyan naik ke podium dan membentak dengan mic di tangannya.

Sontak itu mengagetkan semua orang yang ada di sana dan wajah mereka berubah menjadi takut setelah sebelumnya euforia kesenangan.

"Dina kemari lo, jelasin ucapan lo barusan" Zayyan yakin ini semua pasti ada hubungannya dengan penjelasan Dina barusan ketika ia ditatap dengan ekspresi aneh pas baru masuk aula.

Dina hanya bisa menelan ludah sambil berjalan kedepan memenuhi panggilan menyeramkan itu, jujur ia takut melihat ekspresi marah Zayyan saat ini, ya walaupun itu masih terlihat manis.

Tiba di depan, sebelum Zayyan memberikan mic Dina menjelaskan lebih dulu, "lo harus jadian sama Dhita."

También te puede interesar

Was My Sweet Badboy

WARNING !! [cerita ini hanyalah fiktif belaka, semua setting tempat adalah fiktif! kesamaan nama tokoh, tempat, sekolah maupun scene dalam novel ini adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan!] ------------------------------------------------- Bimo namanya, anak baru pindahan dari Bandung yang tiba-tiba memberiku surat, isinya dia minta izin untuk menyukaiku. hah?! 'kenapa suka aku?' kuputuskan untuk tanya hal ini. lalu dia jawab begini ; 'aku tidak punya alasan, tidak paham juga kenapa bisa suka, hanya mataku tidak bisa berhenti melihat kemanapun kamu pergi, aku tidak bisa menahan senyumku dan rasa senangku kalau sedang dekat denganmu, aku suka lihat kamu ketawa dan tidak senang lihat kamu nangis, aku benci orang-orang yang bikin kamu sedih sampai-sampai ingin ku tendang pantat mereka biar sampai ke pluto, aku mau pegang tanganmu dan bilang pada cowok-cowok yang suka padamu untuk tidak lagi mengganggumu.' ku baca tulisannya yang panjang itu. aku deg-degan, sumpah kalau dia bisa dengar jantungku, itu seperti ada drum band di dalamnya. Dia orang yang unik, dan punya pendekatan berbeda padaku, orang yang percaya diri dengan bagaimana kepribadiannya, tidak kasar, berusaha dengar perkataanku, tapi sebenarnya dia juga adalah orang yang keras pada idealisnya, suka naik gunung bahkan bikin jantungku sering ingin lompat karena khawatir setiap kali dia melakukan hobinya itu. Bimoku... Elangku yang selalu terbang bebas tanpa peduli apapun.. Elangku yang selalu terbang menerjang badai... ini, adalah kisahku saat itu, saat dia bersamaku.. -------------------------------------------- VOLUME 2 : Menggapai kembali Ketika masa lalu menyesak masuk saat kau telah mulai lari darinya. Seseorang yang tetap berdiri di persimpangan hidup mereka. Yang tetap tegak di persimpangan waktumu dengannya. Kini persimpangan itu mempertemukan mereka kembali. Dengan segala keajaiban-keajaiban yang kau kira telah tiada. Dia berusaha menggapaimu sekali lagi. Berlari dari masa lalu, mengejarmu yang telah lama tertatih untuk bisa berdiri di titik ini. Mencoba meraihmu dengan senyumnya lagi. "Kamu masih punya hutang jawaban sama aku." "Apa?" "Yang mau kamu jawab 10 tahun lagi sejak waktu itu." "Hahah, kamu pikir itu masih akan berlaku?" "Tentu! Ray, marry me please ..." POV 3 ---------------------------------- Volume 3 : Langit dan Rindu Kisah si kembar buah hati Bimo dan Raya, akankan kisah mereka semanis kisah remaja kedua orang tuanya? Bagaimana jika Langit Khatulistiwa punya kecenderungan sister complex dan juga tsundere akut terhadap adik kembarnya? Intip yuk ... ---------------------------------------------- [karya ini bergenre romance-komedi, harap bijak dalam membaca, jika sekiranya tidak sesuai selera, silahkan close, gak usah masukin koleksi] [mengandung kata kasar, dan diksi tidak serius dalam penceritaan!] Credit cover : Pinterst cover bukan milik pribadi

MORAN94 · Adolescente
4.9
425 Chs

Queen Of Mafia

Vol. 2 NADI : The Rhythm of Love From a Cold Heart (187-sekarang) Jadwal Update : Senin 5 tahun lamanya, Dimas Lawrence jatuh dalam keadaan koma. Suatu hari dia terbangun begitu tiba-tiba tanpa ada yang menduganya. Itu sebuah keajaiban di atas segala ketidakmungkinan. Namun, keajaiban tersebut justru memberikan luka baru untuk orang lain yang selama ini menantikannya. Dimas sudah terbangun dari tidur panjangnya. Tapi, dia melupakan segala hal. Ingatannya hanya sampai pada nama, keluarga, dan kepintarannya. Segala penderitaan yang dia lalui bersama seseorang, telah dia lupakan untuk kesekian kalinya. Natalie Jhonson, gadis malang yang mendampingi Dimas selama lima tahun terakhir dengan penuh kesabaran dan harapan bahwa pria itu akan bangun suatu hari nanti. Akhirnya, harapannya terwujud. Sayang seribu sayang, Dimas bangun dari koma hanya untuk melupakan segalanya termasuk kisah cinta mereka. Natalie marah, bingung, dan sedih karena dilupakan dengan begitu mudahnya. Dimas bahkan menanyakan identitas dirinya saat melihat Natalie menangis untuknya ketika pria itu terbangun dari koma. Dimas tak mengenal siapapun. Sifatnya bukan lagi Dimas yang penakut dan idiot. Dia layaknya seorang Tuan Muda dari keluarga bergengsi. Sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh terhadap reaksi orang-orang memberikan perasaan asing tersendiri pada Natalie. Hal pertama yang Dimas cari yaitu ayahnya, Christian Lawrence, yang dulu membuangnya di jalanan layaknya sampah yang manis sepah dibuang. Dia tak mengingat Natalie, pujaan hatinya. Yang dia ingat justru bajingan yang membuangnya, tapi begitu dia hormati seolah Christian tidak melakukan hal apapun yang merugikannya. "Begitu mudahnya kamu melupakanku. Apa kamu sangat senang mempermainkan rasa cinta ini layaknya sesuatu yang tak berharga?" - Natalie Jhonson "Aku sudah berkali-kali mencoba mengingat. Tapi, aku masih tak tahu siapa dirimu. Siapa kalian yang mengatakan bahwa aku orang terdekat kalian?! Aku bahkan meragukan apa kalian cuma bermimpi saja selama ini!" - Dimas Lawrence *** Vol. 1 Queen Of Mafia (1-185) Black Angel, nama Organisasi Mafia yang bergerak dalam dunia bisnis dengan menawarkan jasa bodyguard dengan bayaran puluhan hingga ratusan juta rupiah. Pemimpin Black Angel mempunyai seorang putri yang dia sembunyikan dengan rapat di rumahnya tanpa memberikan izin publik untuk mengetahui informasi sedikitpun. Lalu, bagaimana jika putri yang selama ini disembunyikan oleh Pemimpin Black Angel melangkah keluar dari sangkar emas yang mengurungnya? Tentu saja banyak pihak yang terkejut, terutama para siswa-siswi SMA Merpati. Dirandra Angelina, Putri dari Pemimpin Black Angel yang selama ini disembunyikan akhirnya terungkap ke publik. Sikapnya yang angkuh, kasar, dan sombong membuatnya terlibat konflik dengan seseorang. Di hari pertamanya, dia melempar bola ke wajah seorang pria yang tentunya membuat kesan buruk untuk dirinya sendiri. Azkara Ranendra, pria yang memiliki fobia perempuan dan akan muntah-muntah jika bersentuhan dengan perempuan adalah pria yang terlibat konflik dengan Dira. Tindakan tak masuk akal Azka pada Dira membuatnya berada dalam masalah.

LidiaCntys10 · Adolescente
5.0
314 Chs
Tabla de contenidos
Volumen 1

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
gustó
Últimos

APOYOS