webnovel

Secret Love for Secret Admirer

Tak pernah terpikirkan, apa yang menjadi kesukaanmu aku juga menyukainya. Tanpa sadar, aku selalu menuruti nasihat dan perintahmu. Lama-lama, aku tahu artinya bahwa itu semua hanyalah sebuah keinginan agar diakui untuk menjadi lebih dari seorang sahabatmu. Aku, sebagai pengagum rahasia, yang menyukaimu secara diam-diam. (Nadia Naraya) Rasa simpati dan sebuah ketertarikan biasa. Itulah yang aku rasakan saat pertama kali melihatmu. Aku tak tahu sejak kapan rasa itu sedikit demi sedikit berubah menjadi rasa penasaran dan selalu ingin tahu tentangmu. Katakan saja, kalau ini adalah sebuah cinta rahasia untuk seorang pengagum rahasia. Lupakan perasaanmu darinya dan berbaliklah menyukaiku. (Fauzan Narendra) Nadia memendam perasaan pada sahabatnya - Agra - hampir selama enam semester terakhir sejak mereka bersahabat. Sayangnya, saat Nadia ingin mengungkapkan perasaannya, bertepatan dengan itu, Agra bercerita bahwa ia sudah memiliki kekasih. Nadia tidak bisa menghindar begitu mudah, karena ia terjebak di dalam satu proyek dengan Agra cukup lama. Inilah yang bisa dilakukan Nadia, mengagumi dalam diam. Saat Nadia sudah mencapai puncak kegalauannya, seorang laki-laki bernama Fauzan datang ke dalam hidupnya. Nadia pikir, ia baru pertama kali bertemu laki-laki ini. Namun, ternyata Fauzan sudah mengenalnya sejak dua tahun lalu. Fauzan muncul begitu saja saat Agra menghilang menangani proyek dosen selama beberapa bulan. Fauzan bilang bahwa ia menyukai Nadia. Lantas, apa yang akan Nadia lakukan selanjutnya? Cover by : Diarra_design Follow me on Instagram : @NurulAyuHapsary

N_Ayu_Hapsary · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
372 Chs

382. About Married

"Apa mbak yakin suami mbak yang menelpon?" tanya Nadia.

"Memangnya kenapa, Nadia?" tanya temannya itu lagi.

Nadia masih diam tidak menjawabnya. Karena begitu kasar sekali ungkapan teman Nadia pada suaminya tadi. Kenapa bisa temannya berbicara begitu pada suaminya?

"Apa, mbak ada masalah? Apa mungkin mba bertengkar?" tanya Nadia lagi.

"Tidak," ucap teman Nadia dengan menggeleng santai. "Cara berbicara kami memang seperti itu," lanjutnya lagi.

Nadia masih tidak habis pikir. Nadia masih ternganga melihat ke arah teman kantornya itu. Temannya itu juga membalas pandangan Nadia dengan tatapan heran pula.

"Kamu pasti sedang memikirkan sesuatu kenapa hubunganku dengan suamiku seperti ini kan?" tanya temannya pada Nadia. Nadia hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Saya benar-benar kaget. Saya kira itu memang seorang yang sangat menyebalkan untuk mbak," kata Nadia.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com