"Apa mbak yakin suami mbak yang menelpon?" tanya Nadia.
"Memangnya kenapa, Nadia?" tanya temannya itu lagi.
Nadia masih diam tidak menjawabnya. Karena begitu kasar sekali ungkapan teman Nadia pada suaminya tadi. Kenapa bisa temannya berbicara begitu pada suaminya?
"Apa, mbak ada masalah? Apa mungkin mba bertengkar?" tanya Nadia lagi.
"Tidak," ucap teman Nadia dengan menggeleng santai. "Cara berbicara kami memang seperti itu," lanjutnya lagi.
Nadia masih tidak habis pikir. Nadia masih ternganga melihat ke arah teman kantornya itu. Temannya itu juga membalas pandangan Nadia dengan tatapan heran pula.
"Kamu pasti sedang memikirkan sesuatu kenapa hubunganku dengan suamiku seperti ini kan?" tanya temannya pada Nadia. Nadia hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Saya benar-benar kaget. Saya kira itu memang seorang yang sangat menyebalkan untuk mbak," kata Nadia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com