Part 49. Mungkin Ini Buruk

Rado menyenderkan tubuhnya ketika dia sudah menyelesaikan pekerjaannya. Untuk hari ini, memang pekerjaan itu sudah selesai. Tapi besok pasti sudah ada lagi tumpukan dokumen di mejanya. Entah kenapa, hari ini dia benar-benar merasa lelah sekali. Rencananya, kalau sudah sampai rumah nanti, dia akan segera tidur.

Ketukan pintu terdengar, dan seseorang masuk ke dalam ruangannya. "Hai!" sapanya. Rado tersenyum dan memberikan isyarat kepada 'tamunya' untuk masuk.

"Kok tumben?" Rado berdiri dari kursinya dan mendekati gadis itu. Mengambil tangan gadis itu dan menuntunnya untuk bisa duduk di sofa. Tamu itu, Qiana, menurut saja dan menggenggam balik tangan Rado.

"Pulang?" waktu sudah menunjukkan pukul empat sore dan memang waktunya untuk mengakhiri pekerjaan. Rado menatap Qiana penuh sayang ketika perempuan itu berbicara. Ingin sekali melarikan tangannya untuk mengelus wajah gadis itu tapi sayangnya dia menahannya.

"Kita pulang. Mau mampir ke suatu tempat?" tawar Rado.