Part 223. Mendapatkan Solusi

"Kamu nggak layani Davie dulu?" ibunya mengingatkan. Karena sejak tadi tak ada tanda jika Qiana akan beranjak dari duduknya. Bahkan ketika ibunya memerintahkan pun dia terlihat malas-malasan. Dan akhirnya teguran itu terlayang kembali kepadanya.

"Kamu tidak boleh seperti itu, Qiana. bagiamanapun, dia adalah suami kamu. Naik, layani dia seperti biasanya." Meskipun dengan berat hati, Qiana tetap beranjak dan akan melayani suaminya seperti yang diperintahkan oleh ibunya.

Membuka pintu kamar, Qiana langsung mengambilkan baju ganti untuk lelaki itu. Meletakkannya di atas kasur seperti biasa, dan dia duduk di sofa sambil memainkan ponsel miliknya. Sejujurnya dia tak ingin tetap di sana, tapi kalau dia keluar lebih dulu, pasti ibunya akan complain nanti.

Davie keluar dari kamar mandi dan terlihat kaget ketika melihat ada Qiana yang tiba-tiba ada di kamar. "Nggak jadi bahas masalah kita?" Davie sebenarnya hanya memastikan.