webnovel

Nomor Asing

Pagi pun tiba, Bella tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya, dan dimana hari ini adalah hari termalas yang tercatat di kehidupan Bella.

Hari Senin, ya siapa yang paling tidak suka dengan hari itu? Hari dimana sosok Bella yang malas untuk mengikuti upacara bendera hari Senin.

Bella malas jika di setiap dirinya mengikuti upacara bendera, banyak kakak kelas yang ikut satu lapangan dengannya dan terus menggodanya Karena kecantikannya.

Ternyata susah ya jadi anak cantik? Entahlah atau mungkin Karena setiap manusia nggak ada puas-puas nya untuk tidak bersyukur?.

Sudah di karuniai seorang cantik malah tidak bersyukur karena banyak orang yang mengganggu hidupnya, banyak sekali godaan yang selalu menghantuinya.

Jika di karuniai seorang yang biasa saja, malah lupa cara nya bersyukur jika dirinya mau merubah penampilan nya, entahlah memang manusia tak pernah merasa puas atas apa nikmat yang Tuhan berikan.

"Hallo bell? Tumben lu udah siap di pagi-pagi seperti ini? Lagi semangat ya lu?" Tanya Jessy yang sama telah siap dengan penampilan baju biru putih nya.

Berbeda dengan Bella yang sudah menggunakan Seragam putih abu-abu nya, meskipun ada perbedaan diantara mereka itu sama sekali tidak menggoyahkan persahabatan mereka.

Sekolah mereka sama, karena di sekolah Bella saat ini juga ada SMP nya, jadi si Jessy mendaftarkan diri di sekolah itu agar tidak bisa jauh dari Bella.

Entahlah terserah Jessy mau dia apa, asal jangan satu, jangan paksa Bella untuk mencintai pria lain selain Indra.

"Mana ada gue semangat? Gue kebetulan ajah udah siap dari tadi, soalnya gue mau cari sarapan dulu sebelum gue berangkat sekolah," jelas Bella dan di balas anggukan kepala oleh Jessy.

"Yaudah deh, kalo gitu gue ikut ya?" Tanya Jessy dan Bella pun membolakan matanya, "kalo lu nggak ikut sama gue, lu mau nya ikut sama siapa? Sama Abang-Abang gojek?" Tanya Bella diiringi dengan kekehan kecil.

Jessy sama sekali tidak memperdulikan Bella mau ngomong apa, yang terpenting dirinya senang jika harus berteman dengan Bella yang sangat baik hati kepadanya.

Mereka berjalan kearah bagasi rumah Bella dan saat Bella membuka bagasinya, ia sangat terkejut saat melihat dua mobil yang sudah terparkir di dalam bagasi.

"Eh ini mobil Lu ngapain ada disini?," Tanya Bella yang sangat terkejut dengan adanya mobil Jessy yang sudah ada di dalam bagasi rumahnya.

Jessy hanya terkekeh Saja. "Iya kan gue sengaja bawa mobil gue kesini, biar kalo kita berangkat ke sekolah naik mobil gue ajah, nggak pakai mobil lu terus gitu," balas Jessy menjelaskan.

"Terus kapan lu bawa mobil kesini? kok gue nggak tau ya?" Tanya Bella yang sama sekali tidak tau bahwa Jessy membawa mobilnya Kesini.

"Tadi malem pas gue minta ijin dulu sama ortu gue, gue kan males kalo kesini jalan kaki, jadi gue bawa mobil ajah sekalian," balas Jessy dan Bella hanya melongo.

"Apa? Lu bilang males jalan kaki? Padahal jarak rumah lu sama gue cuma ngelewatin tujuh rumah doang lu bilang males?," Tanya Bella yang hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Jessy hanya mengaggukan kepalanya saja, "kenapa nggak sekalian saja rumah lu taruh di rumah gue biar lu nggak jalan kesana-kesini," jelas Bella yang tak habis pikir lagi.

"Hehe bisa ajah lu tong, udahlah ayo kita berangkat cari makan, gue udah lapar tau," balas Jessy dan masuk kedalam mobilnya.

Dan yang lebih membuat Bella terkejut lagi, kenapa Jessy duduk di samping sopir? Bukan nya duduk di kursi sopir?.

"Eh Jess, lu ngapain duduk di situ? Yang nyopir mobil lu siapa?" Tanya Bella penasaran, namun dengan santai nya Jessy menunjuk kearah Bella.

"Ha? Gue? Kalo gini sama ajah kali Jess," jelas Bella kesal, karena Bella pikir ketika Jessy membawa mobilnya Jessy juga yang menyupirnya, namun nyata nya tidak.

Sudahlah Bella hanya bisa pasrah saja apa yang terjadi di pagi yang indah dan cerah ini.

Bella dengan senang hati mwnyupirkan nyonya Jessy ke sekolahnya, saat diperjalanan, Bella melihat bahwa Jessy begitu serius memandangi layar Handphonenya.

Bella yang merasa penasaran itu memilih untuk bertanya, "Lagi chatan sama siapa sih? Kayak serius amat," goda Bella dan berhasil membuat Jessy yang tadi nya pokus kini menatap kearah Bella.

"Ini nih, ada orang yang ngechat aku, aku sendiri juga nggak kenal dia siapa, tapi seneng nya aku bisa membuat dia kesel," jelas Jessy dan membuat Bella menjadi penasaran.

"Ha? Siapa? Laki-laki?" Tanya Bella dan dibalas anggukan kepala oleh jessy. "Iya cowok, lihat deh, nih dia ngechat lagi nih, yaudah ya gue kerjain ajah nih cowok nggak jelas," balas Jessy dengan kekehan.

Memang begitulah Jessy jika udah mendapatkan chat dari orang yang tidak jelas atau bahkan tidak mengatakan siapa namanya, maka Jessy akan memberikan dia pelajaran.

Jessy sudah terbiasa begitu, dan Bella sudah hafal betul dengan sikap Jessy itu bagaimana, sangat pintar untuk menggoda orang yang tidak dia kenal.

"Emangnya dia chat apa sama lu?" Tanya Bella dan membuat Jessy membaca kan pesan yang orang itu kirimkan kepada Jessy.

"Nih awal nya dia itu nelpon gue, jadi nggak gue angkat, tiba-tiba dia ngechat gini sama gue, Hai cantik kenalan dong," jelas Jessy dan membuat Bella terkekeh.

"Idih, jijik gue denger nya," balas Bella yang Tak suka dengan orang seperti itu. "Maka dari itu, gue juga jijik, tunggu dulu dengerin gue ngelanjutin nya," balas Jessy dan kembali membacakan chatnya.

"Gue balas seperti ini, Iya boleh, nama gue Malaikat maut yang sebentar lagi mau menjabut nyawa lu," jelas Jessy dan membuat Bella semakin tertawa.

"Terus dia balas gini lagi, idih bisa ajah kamu cantik," Jessy kembali membaca kan chat nya.

"Gue balas gini, emangnya lu tau kalo malaikat maut itu cantik? Emangnya lu pernah ketemu sama dia?," Jelas Jessy.

"Terus dia bilang gini sama gue Bell, enggak saya nggak mau ketemu sama Malaikat maut, saya mau nya ketemu sama kamu," Bella semakin jijik mendengar nya.

"Yaudah gue bales gini ajah, Oke bentar lagi gue datang dan mencabut nyawa lu dengan cara membunuh lu," ujar Jessy dan membuat Bella tak kuat menahan tawa nya.

"Terus-terus dia balas apa?" Tanya Bella dan Jessy pun tertawa. "Enggak di bales, kayak nya nomor gue udah di blokir deh, syukurlah," balas Jessy tertawa.

"Nah itu tuh gara-gara lu nggak punya pacar jadi banyak cowok yang ngechat lu gak jelas kayak tadi," balas Bella dan membuat Jessy mengernyitkan dahi nya.

"Emangnya apa hubungan nya sama nggak punya pacar? Gue mah malah seneng nggak punya pacar daripada nanti gue punya pacar sakit hati Mulu," jelas Jessy.

Bella membolakan matanya. "Iya ya, nggak punya pacar ajah udah sakit hati Mulu kalo lagi lihat dia sama orang lain, apalagi kalo punya pacar, bisa-bisa pingsan lu," balas Bella diiringi Kekehan kecil.

Bersambung...