"Kak Saka enggak bohong kan ya?" Zara bertanya pada sang kakak.
Dan Saka menggelengkan kepalanya dengan pelan sebagai jawaban, "Buat apa sih Kakak bohongin kamu, Dek," ujarnya dengan sebal.
Zara menyengir lebar, gadis itu segera menghidangkan semangkuk mie rebus di depan sang kakak dan semangkuk mie untuk dirinya sendiri. Gadis itu lantas mendudukkan diri di samping Saka. Dan berdoa sebelum akhirnya menyantap mienya sendiri. Saka yang duduk di samping gadis itu mengikuti pergerakannya. Ia menyeruput mie instan buatan sang adik. Sebenarnya jarang sekali Saka keluar tengah malah dari kamar menuju dapur. Mungkin lelaki itu terlalu capek sampai akhirnya membutuhkan tenaga lebih banyak lagi.
Zara menghela napasnya dengan penuh lega setelah menghabiskan mie instannya. Gadis itu segera meraih gelas berisi air putih dan segera meminumnya. Ia menghela napasnya lega dan menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.
"Enak, Ra," puji Saka setelah menghabiskan mie buatan Zara.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com