Manty mendorong kursi roda Dania sore ini, sekedar berjalan jalan ke taman rumah sakit yang setidaknya cukup teduh dan rapi meski tak terlalu indah alias biasa saja. Dania pun tampaknya sudah bersyukur ada yang mengajaknya keluar dari kamar sesak rumah sakit yang telah Ia tempati lebih dari sebulan belakangan.
"Man, Aku mau duduk disitu ..." tunjuk Dania ke dekat kolam dengan air mancur kecil. Manty menurut saja, "Siap, Ibu Ratu," candanya.
"Haha ratu apaan deh. Gak ada Ratu yang sakit jiwa ..."
"Eh? Gak boleh gitu ngomongnya. Ngomongnya yang baik-baik aja, biar doa yang didengar Tuhan juga yang baik-baik aja," nasihat Manty panjang lebar. Kalimat pilihan Dania untuk merendahkan dirinya kali ini benar-benar menghantam jantung rasanya.
Tidak tega bahkan untuk sekedar didengar.
"Disini? Kamu mau ambil foto?" tawar Manty kemudian usai sampai di tempat tujuan. Memang teduh sekali disana, karena sebuah pohon besar menaungi mereka, oksigen ada dimana-mana.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com