webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · Ciencia y ficción
Sin suficientes valoraciones
314 Chs

Demi Sebuah Informasi

"Baiklah, Cap," ujar Hyker yang mengiringi langkah kaki sang kapten meninggalkan ruang kokpit. "Mari kita lihat, siapa yang punya nyali untuk pergi bersamaku."

Dharma tertawa tanpa suara menanggapi ucapan anak buahnya tersebut. "Kau memang gila, kau tahu itu!"

Hyker tertawa lebih lepas. "Kau tahu, Cap," ujarnya, lagi. "Sebuah permainan dan kehidupan nyata, tidak jauh berbeda. Kau berani melakukan terobosan, maka kau akan menang di akhir cerita."

"Amin pada ucapanmu itu," sahut sang kapten.

Di sinilah sang kapten kini, ditemani Hyker. Keduanya berada di ruang makan di mana orang-orang sedang bersantap.

"Hey, Cap," beberapa orang menyapa sang kapten. "Cepat, Cap, atau kau akan kehilangan jatah makananmu." Dan kemudian, tawa semua orang bergema di dalam ruangan tersebut.

"Tidak masalah," Dharma pun jadi ikut tertawa. "Aku tidak melihat Fraya dan Guntur, ke mana mereka berdua pergi?"

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com